
Adhi Karya Cs Raih Kontrak Rp 4 T, Ngebor Jalur MRT Jakarta
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
17 February 2020 14:44

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Adhi Karya Tbk. (ADHI) memperoleh proyek baru pada MRT Jakarta senilai Rp 4,038 triliun. Proyek ini bernama MRT Jakarta (Fase 2) (I) Paket Kontrak CP 201 : Bangunan Bawah Tanah - Pekerjaan Sipil 1.
Demikian keterbukaan informasi manajemen Adhi Karya di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip, Senin (17/2).
Perseroan dan mitranya mengerjakan Rancang Bangun Bangunan Bawah Tanah-Pekerjaan Sipil (mencakup pekerjaan-pekerjaan terowongan kembar, struktur terowongan cut and cover, dua bangunan stasiun bawah tanah (Sarinah dan Monas) dan gardu induk listrik termasuk semua pekerjaan mekanikal dan elektrikal pada Bangunan Stasiun).
Paket kontrak proyek MRT Fase 2 CP201 resmi ditandatangani. Shimizu-Adhi Karya JV (SAJV) pada Senin ini (17/2).
"Waktu pelaksanaan selama 58 bulan dengan porsi Adhi Karya 35%, sementara Shimizu Corporation 65%," kata Sekretaris Perusahaan ADHI Parwanto Noegroho, dalam keterbukaan tersebut.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan bahwa proyek ini telah melalui proses perencanaan yang rumit. Ada sederet hal yang membutuhkan kejelian mendetail.
"Pengerjaan Fase 2A khusus di 2,8 kilometer ini memiliki tantangan yang tidak sederhana karena menyangkut kawasan strategis, dan memiliki tantangan alam yang tidak sederhana," kata Anies di sela prosesi penandatanganan yang berlangsung di Stasiun MRT Bundaran HI, Senin (17/2/20).
Data BEI mencatat, saham ADHI menguat 1,62% di level Rp 940/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 3,35 triliun.
(hoi/hoi) Next Article Kinerja Positif MRT Jakarta di Tahun Pertama Beroperasi
Demikian keterbukaan informasi manajemen Adhi Karya di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip, Senin (17/2).
Perseroan dan mitranya mengerjakan Rancang Bangun Bangunan Bawah Tanah-Pekerjaan Sipil (mencakup pekerjaan-pekerjaan terowongan kembar, struktur terowongan cut and cover, dua bangunan stasiun bawah tanah (Sarinah dan Monas) dan gardu induk listrik termasuk semua pekerjaan mekanikal dan elektrikal pada Bangunan Stasiun).
"Waktu pelaksanaan selama 58 bulan dengan porsi Adhi Karya 35%, sementara Shimizu Corporation 65%," kata Sekretaris Perusahaan ADHI Parwanto Noegroho, dalam keterbukaan tersebut.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan bahwa proyek ini telah melalui proses perencanaan yang rumit. Ada sederet hal yang membutuhkan kejelian mendetail.
"Pengerjaan Fase 2A khusus di 2,8 kilometer ini memiliki tantangan yang tidak sederhana karena menyangkut kawasan strategis, dan memiliki tantangan alam yang tidak sederhana," kata Anies di sela prosesi penandatanganan yang berlangsung di Stasiun MRT Bundaran HI, Senin (17/2/20).
Data BEI mencatat, saham ADHI menguat 1,62% di level Rp 940/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 3,35 triliun.
(hoi/hoi) Next Article Kinerja Positif MRT Jakarta di Tahun Pertama Beroperasi
Most Popular