Dolar AS Mulai Ngerem, Rupiah Menyalip

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
17 February 2020 08:18
Dolar AS Rehat Dulu
Ilustrasi Dolar AS (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Mata uang Asia berhasil menguat setelah laju penguatan dolar AS mulai melambat. Pada pukul 07:48 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama Asia) melemah 0,02%.

Maklum, mata uang Negeri Paman Sam sudah menguat gila-gilaan. Sejak awal Februari, Dollar Index terangkat 1,76% dan secara year-to-date penguatannya lebih tinggi lagi yaitu 2,82%.

 


Berkebalikan dengan rupiah, dolar AS yang sudah menguat tajam membuat pelaku pasar tergoda untuk mencairkan keuntungan. Tekanan jual akan melanda mata uang ini sehingga nilai tukarnya bergerak ke selatan.

Selain itu, ada sedikit rasa lega setelah penyebaran virus Corona menunjukkan tanda-tanda penurunan. Mengutip data satelit pemetaan ArcGis per pukul 07:43 WIB, jumlah kasus Corona di seluruh dunia memang bertambah menjadi 71.279. Korban jiwa juga meningkat menjadi 1.773 orang.

Akan tetapi, pertumbuhan jumlah kasus baru mulai mereda. Mi Feng, Juru Bicara Komisi Kesehatan China, mengatakan bahwa rasio kasus baru yang kemudian berujung ke perawatan insentif adalah 21,6% pada akhir pekan lalu. Turun dibandingkan posisi akhir Januari yaitu 32,4%.

"Efek pengendalian penyebaran virus sudah terlihat," tegas Mi, seperti diberitakan Reuters.


Virus Corona memang mulai menyebar di China, khususnya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei. Seiring mobilitas masyarakat yang memuncak karena perayaan Tahun Baru Imlek, virus menyebar ke penjuru China bahkan ke negara-negara Asia, Eropa, Amerika, hingga Afrika.

Pernyataan Mi diperkuat oleh Mark Woolhouse, Profesor Epidimiologi di University of Edinburgh. Menurut Woolhouse, angka-angka terbaru memang menunjukkan adanya perlambatan pertumbuhan kasus Corona baru.

"Ini tentu kabar gembira bagi seluruh dunia. Akan tetapi, kita masih harus tetap waspada karena bisa jadi angka-angka itu menggambarkan laporan yang dibuat dalam tekanan tinggi," tuturnya, dikutip dari Reuters.

Oleh karena itu, investor sepertinya juga masih menyisakan rasa hati-hati. Sikap ini membuat penguatan rupiah dkk di Asia terbatas, tidak bisa terlampau tinggi.



TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular