
LPS Tegaskan tidak Ada Penarikan Dana Besar-besaran di RI
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
16 February 2020 18:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) turut mengamati dampak penyebaran virus corona pada dunia perbankan tanah air, terutama pada pergerakan simpanan masyarakat.
Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah mengatakan, saat ini LPS tidak melihat ada hal yang mengkhawatirkan. Sehingga LPS yakin masyarakat Indonesia tenang menghadapi sentimen tersebut.
"Relatif masih normal. LPS memantau beberapa indikator. Masyarakat Indonesia cukup tenang. Ini berita baik," ujarnya kepada CNBC Indonesia, pekan lalu.
Dia mengatakan, salah satu hal yang dilakukan LPS adalah menghubungi pihak perbankan dan menanyakan secara langsung apakah ada penarikan luar biasa. LPS juga bertanya kepada perbankan apakah ada pergerakan dana yang lain, misalnya pemindahan dana yang bersifat mengkhawatirkan.
"Mereka jawab tidak ada," kata Halim.
Menurut dia, LPS menyiapkan beberapa langkah apabila memang terjadi rush yang disebut sebagai simulasi krisis.
"Kami juga simulasi kalau tiba-tiba masyarakat ambil uang dalam jumlah besar, kami sudah siapkan protokol krisis bersama OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan BI (Bank Indonesia)," ujarnya. "Sehari-hari masyarakat masih seperti biasa di Indonesia," ujar Halim.
(miq/miq) Next Article LPS Ungkap Efek Buruk Ekonomi Cuma Tumbuh 5% ke Perbankan RI
Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah mengatakan, saat ini LPS tidak melihat ada hal yang mengkhawatirkan. Sehingga LPS yakin masyarakat Indonesia tenang menghadapi sentimen tersebut.
"Relatif masih normal. LPS memantau beberapa indikator. Masyarakat Indonesia cukup tenang. Ini berita baik," ujarnya kepada CNBC Indonesia, pekan lalu.
"Mereka jawab tidak ada," kata Halim.
Menurut dia, LPS menyiapkan beberapa langkah apabila memang terjadi rush yang disebut sebagai simulasi krisis.
"Kami juga simulasi kalau tiba-tiba masyarakat ambil uang dalam jumlah besar, kami sudah siapkan protokol krisis bersama OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan BI (Bank Indonesia)," ujarnya. "Sehari-hari masyarakat masih seperti biasa di Indonesia," ujar Halim.
(miq/miq) Next Article LPS Ungkap Efek Buruk Ekonomi Cuma Tumbuh 5% ke Perbankan RI
Most Popular