
Usai Cetak Rekor Pekan Ini, Harga Batu Bara Mulai 'Kalem'
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
13 February 2020 11:09

Jakarta, CNBC Indonesia -Â Harga batu bara ditutup melemah tipis di akhir perdagangan Rabu kemarin (12/2/2020) setelah sebelumnya ditutup di level tertinggi pekan ini.
Rabu kemarin, harga batu bara kontrak futures ditutup melemah 0,14% di level US$ 69,9 per ton. Sebelumnya harga batu bara menyentuh level tertinggi dalam sepekan di US$ 70/ton.
Sejak awal Februari, harga batu bara kontrak ditutup di rentang US$ terendah US$ 66,85/ton dan tertinggi US$ 71,7/ton.
Salah satu sentimen yang cukup mendongkrak harga batu bara adalah semakin rendahnya stok batu bara di berbagai pelabuhan di China.
Data Refinitiv menunjukkan stok batu bara di pelabuhan utama Qinhuangdao per 7 Februari 2020 sebanyak 3,9 juta ton lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai 5,19 juta ton.
Total stok di berbagai pelabuhan China yaitu Caofeidian, Qinhuangdao dan Jingtang di bagian utara China per 7 Februari 2020 sebanyak 11,16 juta ton. Sementara di tahun sebelumnya mencapai 15,39 juta ton.
Selain pasokan yang menipis, impor juga mulai menunjukkan kenaikan. Impor batu bara China dari awal Februari hingga kemarin totalnya mencapai 5,66 juta ton lebih tinggi dibanding tahun lalu yang mencapai 5,11 juta ton.
Kemarin Indeks Panamax yang mengukur pengiriman batu bara atau biji-bijian menggunakan kapal tanker berkapasitas 60.000-70.000 ton kembali mengalami kenaikan.
Menurut data Refinitiv, Indeks Panamax naik 25 poin atau 4,5% ke level 582. Rerata pendapatan harian kapal kargo jenis ini juga mengalami kenaikan US$ 224 menjadi US$ 5.234.
Namun harga batu bara kembali harus terpangkas. Wajar karena virus corona kembali menunjukkan keganasannya. Jumlah korban virus corona kembali bertambah dengan signifikan. Virus corona yang kini dinamai COVID 2019 oleh WHO masih terus mengintai dan menelan korban baru.
Menurut data John Hopkins CSSE, virus yang menyebabkan pneumonia ini telah menginfeksi 60.329 orang di dunia. Kasus paling banyak dilaporkan di China dengan total 59.805 kasus.
Jumlah korban meninggal sampai hari ini mencapai 1.369 orang. Sebanyak 1.367 orang berasal dari China sedangkan dua kasus kematian lain dilaporkan di Hong Kong dan Filipina masing-masing satu kasus.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(twg/twg) Next Article Ukur Sentimen Pendorong Koreksi Harga Batu Bara
Rabu kemarin, harga batu bara kontrak futures ditutup melemah 0,14% di level US$ 69,9 per ton. Sebelumnya harga batu bara menyentuh level tertinggi dalam sepekan di US$ 70/ton.
Sejak awal Februari, harga batu bara kontrak ditutup di rentang US$ terendah US$ 66,85/ton dan tertinggi US$ 71,7/ton.
Data Refinitiv menunjukkan stok batu bara di pelabuhan utama Qinhuangdao per 7 Februari 2020 sebanyak 3,9 juta ton lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai 5,19 juta ton.
Total stok di berbagai pelabuhan China yaitu Caofeidian, Qinhuangdao dan Jingtang di bagian utara China per 7 Februari 2020 sebanyak 11,16 juta ton. Sementara di tahun sebelumnya mencapai 15,39 juta ton.
Selain pasokan yang menipis, impor juga mulai menunjukkan kenaikan. Impor batu bara China dari awal Februari hingga kemarin totalnya mencapai 5,66 juta ton lebih tinggi dibanding tahun lalu yang mencapai 5,11 juta ton.
Kemarin Indeks Panamax yang mengukur pengiriman batu bara atau biji-bijian menggunakan kapal tanker berkapasitas 60.000-70.000 ton kembali mengalami kenaikan.
Menurut data Refinitiv, Indeks Panamax naik 25 poin atau 4,5% ke level 582. Rerata pendapatan harian kapal kargo jenis ini juga mengalami kenaikan US$ 224 menjadi US$ 5.234.
Namun harga batu bara kembali harus terpangkas. Wajar karena virus corona kembali menunjukkan keganasannya. Jumlah korban virus corona kembali bertambah dengan signifikan. Virus corona yang kini dinamai COVID 2019 oleh WHO masih terus mengintai dan menelan korban baru.
Menurut data John Hopkins CSSE, virus yang menyebabkan pneumonia ini telah menginfeksi 60.329 orang di dunia. Kasus paling banyak dilaporkan di China dengan total 59.805 kasus.
Jumlah korban meninggal sampai hari ini mencapai 1.369 orang. Sebanyak 1.367 orang berasal dari China sedangkan dua kasus kematian lain dilaporkan di Hong Kong dan Filipina masing-masing satu kasus.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(twg/twg) Next Article Ukur Sentimen Pendorong Koreksi Harga Batu Bara
Most Popular