Sudah 2 Hari Harga Minyak Naik, Kali Ini Melesat Lebih 1%

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
12 February 2020 12:17
Harga minyak mentah naik 1% pada perdagangan hari ini karena kekhawatiran akan virus corona sedikit mereda
Foto: REUTERS/Leonhard Foeger
Jakarta, CNBC Indonesia - Kemarin harga minyak mentah mengalami kenaikan, hari ini harga si emas hitam melanjutkan penguatannya. Walau virus corona masih terus membuat korban berjatuhan semakin bertambah, tetapi lajunya tak sebesar dulu cukup meredakan kecemasan yang selama ini dirasakan para pelaku pasar.

Rabu (12/2/2020), harga minyak mentah kontrak futures naik lebih dari 1%. Brent dihargai US$ 55/barel naik 1,85% dan WTI ditransaksikan di level US$ 50,61/barel terangkat 1,34% dibanding posisi penutupan perdagangan kemarin.

Berdasarkan data John Hopkins CSSE, jumlah orang yang terinfeksi virus corona sampai hari ini mencapai 45.182. Jumlah korban meninggal mencapai 1.115 orang. Virus corona memang masih belum menunjukkan tanda-tanda dapat dijinakkan, tetapi laju pertambahan kasusnya mengalami perlambatan sejak akhir Januari lalu.

Menurut riset S&P Global, wabah virus corona ini diperkirakan akan berakhir pada April 2020. Beberapa analis lain memperkirakan skenario terburuknya virus ini akan berakhir pada bulan Mei.

Akibat merebaknya virus ini, berbagai penerbangan dari dan ke China dibatalkan. Maskapai penerbangan global banyak yang menutup rute dari dan ke China untuk sementara. Bagaimanapun juga akibat upaya tersebut, penggunaan bahan bakar pesawat jadi menurun.

Dua unit kilang minyak terbesar di China dikatakan akan menurunkan kapasitas pemrosesan minyaknya hingga 940.000 barel per hari (bpd) karena tingkat konsumsinya yang drop. Jumlah tersebut setara dengan 7% kapasitas pemrosesan pada 2019.

"Pelemahan permintaan dari China memaksa produsen untuk mencari alternatif lain" tulis riset ANZ dalam sebuah laporan. "Perusahaan seperti Vitol, Shell dan Litasco telah mempersiapkan untuk menyewa kapal supertanker untuk menyimpan minyak mentahnya"

Kemarin agensi informasi energi AS (EIA) memangkas perkiraan permintaan minyak sebesar 310.000 bpd akibat merebaknya virus corona yang sekarang dinamai WHO COVID 2019 ini.

Dari sisi suplai, organisasi pengekspor minyak dan aliansinya yang tergabung dalam OPEC+ diberi rekomendasi oleh penasihatnya (JTC) untuk meningkatkan pemangkasan produksi minyak sebanyak 600.000 bpd.

Namun salah satu anggota OPEC+ yaitu Rusia agaknya keberatan dengan gagasan tersebut dan sampai saat ini sedang mempertimbangkan ide tersebut. Sementara Arab Saudi menginginkan produsen minyak global untuk memangkas produksinya dalam waktu yang singkat.

Beralih ke AS, asosiasi (API) mengumumkan stok minyak mentah mingguan AS yang berakhir pada 7 Februari 2020. Persediaan minyak mentah AS naik 6 juta barel melebihi estimasi analis yang hanya 3 juta barel.

[Gambas:Video CNBC]





TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg) Next Article Drama Harga Minyak, Bagaimana Nasib RI?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular