Duh! Erick Mulai Khawatir, Virus Corona Bakal Ganggu BUMN

Monica Wareza, CNBC Indonesia
10 February 2020 17:13
Erick sudah membicarakan hal tersebut dengan dua wakil menteri dan para deputinya.
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir (CNBC Indonesia/Cantika Dinda)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memaparkan dampak virus corona terhadap perusahaan pelat merah dan ekonomi Indonesia secara umum. Erick sudah membicarakan hal tersebut dengan dua wakil menteri dan para deputinya.

Salah satu yang jadi perhatian Erick adalah bahan baku obat. Erick mengatakan 60% kebutuhan bahan baku obat untuk BUMN farmasi berasal dari China dan 30% dari dalam negeri.

"Kalau bahan baku ga dikikm mau bikin obat apa," kata Erick saat memberikan sambutan di Acara Indonesia Healthcare Corporation Medical Forum di Jakarta, Senin (10/2/2020).


Erick juga memaparkan dampaknya terhadap penurunan wisatawan sudah terjadi. Ini bisa mengganggu pendapatan dari BUMN sektor transportasi.

Untuk itu, Erick ingin ada ada semua pihak saling berkoordinasi dengan PT Pelindo (I dan II), PT Angkasa Pura (I dan II) dan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA).

"Tolong bantu jangan kita ini berpikir bukan urusan gue. Ini akan jadi urusan bersama. Bantu BUMN karena akses ada di mereka," kata Erick.

Ujung-ujungnya, kata Erick, ekspor Indonesia juga mengalami perlambatan.

"Inilah kenapa saya sangat berharap walaupun belum ada [korban virus corona di Indonesia] tetapi harus siap waspada bukan nakut-nakutin. Tapi kita harus siap karena impact-nya di China dan Singapura sudah lihat," jelas Erick.


Sebelumnya, Erick juga menyampaikan virus ekonomi bisa mengganggu ekonomi dan upaya membuka lapangan kerja bisa terhambat.

Ujung-ujungnya target Indonesia menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di 2045 bisa sulit tercapai.

Erick menjelaskan, epidemi virus corona sudah membuat ekonomi China terganggu. Bursa saham negeri tirai bambu terkoreksi banyak dan banyak tenaga kerja yang belum bisa bekerja karena khawatir terinfeksi virus tersebut.

Selain itu banyak tenaga ahli dari luar China enggan kembali ke China. Selain itu, sektor pariwisata China juga mengalami tekanan karena turis domestik yang jumlahnya mencapai 80%-90% tidak melakukan perjalanan wisata.

Dampaknya, supply chain ekonomi terganggu termasuk ke Indonesia. Bahkan, Erick juga khawatir komitmen investasi dari Abu Dhabi yang baru ditandatangani kemarin bisa berhenti.

"Karena orang Abu Dhabi ga tau Indonesia sehat apa ngga. Bisa aja di-hold," ujar Erick.

[Gambas:Video CNBC]


Salah satu kesepakatan yang sudah dilakukan Indonesia di Abu Dhabi adalah dengan Emirates Global Alumunium. Dalam perjanjian tersebut salah satu kesepakatannya menggunakan teknologi China.

"Akibatnya banyak investasi yang terhambat," kata Erick.


(hps/hps) Next Article Erick Beberkan Jurus-jurus BUMN Raup Cuan Saat Pandemi Covid

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular