Efek Corona, Erick Sebut Jokowi Undang Ratas Semua Menteri

Monica Wareza, CNBC Indonesia
10 February 2020 16:40
Menteri BUMN menyampaikan Presiden Joko Widodo memanggil seluruh menteri untuk rapat terbatas membicarkan hal tersebut.
Foto: Erik Tohir di IHC Medical Forum. (CNBC Indonesia/Monica Ramadhona Wareza)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah tampaknya mulai serius menghitung dampak penyebaran virus corona terhadap ekonomi Indonesia. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil seluruh menteri untuk rapat terbatas membicarakan hal tersebut.

"Untuk Indonesia sendiri, besok Presiden minta ratas [rapat terbatas] seluruh menteri hadir salah satunya yang dibahas bukan ini saja [corona] tapi antisipsi resesi global ekonomi bila virus corona ini tidak bisa berhenti dan makan waktu berbulan bulan. Kan belum tahu sampai hari ini obatnya belum tahu," kata Erick saat memberikan sambutan di acara Indonesia Healthcare Corporation Medical Forum di Jakarta, Senin (10/2/2020).


Erick mengatakan jika virus corona masih terus mewabah, dampaknya bukan hanya pada aspek kesehatan. Ekonomi bisa terganggu dan upaya membuka lapangan kerja bisa terhambat.

Ujung-ujungnya target Indonesia menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di 2045 bisa sulit tercapai.

Erick menjelaskan, epidemi virus corona sudah membuat ekonomi terganggu. Bursa saham Negeri Tirai Bambu terkoreksi banyak dan banyak tenaga kerja yang belum bisa bekerja karena khawatir terinfeksi virus tersebut.

Selain itu banyak tenaga ahli dari luar China enggan kembali ke China. Selain itu, sektor pariwisata China juga mengalami tekanan karena turis domestik yang jumlahnya mencapai 80%-90% tidak melakukan perjalanan wisata.

Dampaknya, supply chain ekonomi terganggu termasuk ke Indonesia. Bahkan, Erick juga khawatir komitmen investasi dari Abu Dhabi yang baru ditandatangani kemarin bisa berhenti.

"Karena orang Abu Dhabi gak tau Indonesia sehat apa engga. Bisa aja di hold," ujar Erick.

Salah satu kesepakatan yang sudah dilakukan Indonesia di Abu Dhabi adalah dengan Emirates Global Alumunium. Dalam perjanjian tersebut salah satu kesepakatannya menggunakan teknologi China.

"Akibatnya banyak investasi yang terhambat," kata Erick.

(hps/hps) Next Article Efek Corona Virus Sampai AS, Wall Street Melemah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular