Gegara Corona, 70 Pabrikan Batal Hadir di Singapore Air Show

tahir saleh, CNBC Indonesia
09 February 2020 11:32
Panitia penyelenggara Singapore Air Show 2020 menyatakan lebih dari 70 peserta pameran telah mengundurkan diri.
Foto: REUTERS/Peter Nicholls
Jakarta, CNBC Indonesia - Panitia penyelenggara Singapore Air Show 2020 menyatakan lebih dari 70 peserta pameran telah mengundurkan diri dari ajang bergengsi ini di tengah kekhawatiran tentang coronavirus baru. Jumlah tiket untuk publik yang tersedia juga akan berkurang setengah dari yang ditawarkan pada ajang yang sama tahun 2018 guna untuk membatasi kehadiran peserta.

Beberapa peserta utama pameran dirgantara ini, termasuk Lockheed Martin Corp dan Raytheon Co yang menarik diri akibat wabah virus corona.

Lockheed Martin adalah produsen pesawat hasil merger Lockheed Corporation dengan Martin Marietta dan tercatat di bursa saham AS (NYSE) dengan kode LMT, sementara Raytheon adalah kontraktor militer utama AS dan sahamnya juga tercatat di NYSE dengan kode RTN.


Managing Director Experia Events, Leck Chet Lam, mengatakan kepada wartawan, dikutip Reuters, bahwa jumlah perusahaan yang tidak hadir ini sebetulnya mewakili kurang dari 8% dari mereka yang telah mendaftar untuk acara tersebut.

Singapore Air Show 2020 akan diselenggarakan mulai 11-16 Februari di Changi Exibition Centre, Singapura.

Leck mengatakan jumlah pesawat yang dipamerkan pada tampilan statis akan lebih rendah dibandingkan dengan ajang serupa pada 2018, tetapi sekitar 40 hingga 45 masih diperkirakan ditampilkan.

Pada pratinjau media di situs Singapore Air Show, pada Minggu, ada beberapa ruang kosong di mana stan akan dikumpulkan oleh beberapa peserta pameran yang telah mengundurkan diri.


Leck mengatakan, acara itu membutuhkan pemeriksaan suhu pada saat kedatangan dan mencegah peserta berjabat tangan sebagai bagian dari upaya peningkatan kesehatan untuk melindungi dari virus.

Ada 40 kasus virus corona yang dikonfirmasi di Singapura, yang pada hari Jumat menaikkan tingkat ancaman seperti saat wabah Sistem Pernafasan Akut Parah tahun 2003 menyerang atau SARS.

Sebelumnya, wabah virus baru corona yang kian merebak membuat Otoritas Moneter Singapura (Monetary Authority of Singapore/MAS) meminta lembaga keuangan di Negeri Merlion untuk bersiap mengelola setiap peningkatan permintaan pada layanan keuangan tertentu, seperti penarikan tunai atau layanan keuangan online.

CNBC International melaporkan, sejauh ini Singapura telah melaporkan 40 kasus yang dikonfirmasi virus corona, dan menaikkan penilaian risiko nya ke tingkat siaga tertinggi kedua pada Jumat (7/2/2020). Negara berpenduduk 5,6 juta orang itu memiliki banyak kasus terkonfirmasi setelah wilayah China.

Foto: Pesawat Evakuasi China (AP Photo/Dilip Nuwan Jayasekera)

Korban tewas dari wabah virus corona China terus bertambah dari hari ke hari. Hingga Minggu pagi (9/2/2020), pukul 09.53 waktu Indonesia, korban tewas sudah mencapai 813 orang di dunia, bertambah dari pagi tadi 806 orang. Dari jumlah itu, China sebanyak 811 orang, ditambah 1 Hong Kong dan 1 Filipina.

Jumlah korban corona sudah melewati wabah SARS yang ketika itu menewaskan 774 orang di seluruh dunia selama epidemi Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) 2002-2003.

[Gambas:Video CNBC]




(tas/tas) Next Article Virus Corona Bakal Hantam Ekonomi Singapura

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular