
Pendapatan Naik, Laba BRISyariah 2019 Malah Turun 31%

Jakarta, CNBC Indonesia - Anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), yakni PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS) mencatatkan laba bersih sepanjang tahun 2019 sebesar Rp 74,02 miliar, turun 31% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 106,60 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan, laba bersih itu dicatatkan di tengah jumlah pendapatan pengelolaan dana oleh bank sebagai mudharib yang naik 8,16% menjadi Rp 3,37 triliun, dari tahun sebelumnya Rp 3,12 triliun, sementara jumlah pendapatan naik 16,54% menjadi Rp 2,30 triliun dari Rp 1,98 triliun.
Sementara itu, beban operasional naik 10,97% menjadi Rp 1,33 triliun, dari sebelumnya Rp 1,20 triliun.
Mengacu laporan tahun yang dipublikasikan di situs perusahaan, dana pihak ketiga (DPK) naik 18,23% menjadi Rp 34,12 triliun, dari tahun sebelumnya Rp 28,86 triliun, dan dari tahun 2017 sebesar Rp 26,36 triliun.
Total pembiayaan BRIS naik sebesar 25,29% menjadi Rp 27,38 triliun, dari tahun 2018 sebesar Rp 21,86 triliun dan 2017 sebesar Rp 19,01 triliun. Adapun aset perusahaan juga naik 13,87% menjadi Rp 43,12 triliun, dari tahun sebelumnya Rp 37,87 triliun.
"Kami meyakini pencapaian kinerja BRIsyariah selama tahun 2019 akan menjadi momentum untuk kinerja lebih baik di tahun 2020. Inisiatif strategis dan transformasi yang dilakukan juga telah mulai menunjukkan hasil yang sejalan dengan tujuan utama BRIsyariah yang tertuang dalam Arsitektur Pertumbuhan BRIsyariah 2020-2023," tulis Direktur Utama BRIS, Ngatari, dalam laporan keuangan tersebut.
"Strategi yang ditempuh BRIsyariah untuk mewujudkan Arsitektur ini adalah dengan diversifikasi produk yang ditawarkan, efisiensi operasional, keterlibatan pelanggan, layanan dan aksesbilitas pelanggan, dan peningkatan mutu SDI [sumber daya insani]," tulisnya lagi.
Dari sisi rasio keuangan, rasio kecukupan modal (CAR) BRIsyariah berada di level 25,26%. Sedangkan NPF (net performing financing) Nett sebesar 3,38%, membaik dari tahun sebelumnya sebesar 4,97%.
Sementara itu, NPF Gross akhir tahun 2019 ada di posisi 5,22%. Di sisi lain, financing to Deposit ratio (FDR) mencapai 80,12%, atau masih berada di level terjaga untuk likuiditas BRIsyariah.
(tas/hps) Next Article Q1-2020, BRISyariah Catat Lonjakan Laba Bersih 150%
