Bursa Saham Asia Melemah, Akhir Sesi Satu IHSG Masih Hijau

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
07 February 2020 11:50
AS-China Semakin Dingin, Cadangan Devisa Naik US$ 2,5 Miliar
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Di sisi lain, hubungan AS dan China di bidang perdagangan yang mendadak menjadi semakin dingin menjadi sentimen positif yang mewarnai jalannya perdagangan hari ini.

Kemarin, China mengumumkan bahwa pihaknya akan memangkas hingga setengah bea masuk terhadap ratusan produk impor asal AS. Jika ditotal, nilai dari produk impor asal AS yang akan mendapatkan keringanan bea masuk tersebut mencapai US$ 75 miliar.

Berdasarkan keterangan dari halaman Kementerian Keuangan China yang kami kutip dari CNBC International, pemangkasan bea masuk tersebut akan berlaku pada tanggal 14 Februari. Minyak mentah dan kedelai masuk ke dalam daftar produk yang bea masuknya akan menjadi lebih murah pada tanggal 14 Februari.

Menurut pernyataan lainnya dari halaman Kementerian Keuangan China, pelonggaran bea masuk yang diberikan oleh China menyasar barang-barang asal AS yang dikenakan bea masuk tambahan pada tanggal 1 September 2019. Kala itu, AS dan China belum meneken kesepakatan dagang tahap satu.

China mengungkapkan bahwa tanggal 14 Februari dipilih lantaran pada saat yang bersamaan AS akan memangkas hingga setengah bea masuk terhadap produk impor asal China senilai US$ 120 miliar.

Menurut Kementerian Keuangan China, pemangkasan bea masuk terhadap produk impor asal AS merupakan langkah untuk “mewujudkan perkembangan yang baik dan stabil terkait hubungan dagang China-AS.”

Dari dalam negeri, sentimen positif bagi bursa saham Tanah Air datang dari rilis angka cadangan devisa. Per akhir Januari 2020, Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa cadangan devisa berada di level US$ 131,7 miliar, meningkat hingga US$ 2,5 miliar jika dibandingkan dengan posisi per akhir Desember 2019 yang senilai US$ 129,18 miliar.

Cadangan devisa per akhir Januari 2020 merupakan cadangan devisa tertinggi yang pernah dimiliki Indonesia sepanjang sejarah.

"Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2020 tercatat sebesar US$ 131,7 miliar, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Desember 2019 sebesar US$ 129,2 miliar," papar BI dalam keterangan resminya, Jumat (7/2/2020).

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,8 bulan impor atau 7,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

TIM RISET CNBC INDONESIA (ank/ank)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular