
Harga Gas Dipaksa Murah, Saham PGN Terendah 3 Tahun
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
05 February 2020 12:58

Jakarta, CNBC Indonesia- Saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menuju titik terendah 3 tahun. Bahkan sejak awal tahun 2020, harga saham PGAS terus mengalami penurunan.
Turunnya harga saham terendah PGAS ini seolah mengulang nostalgia di mana pada Oktober 2017, harga saham PGAS juga mencapai titik terendahnya di level Rp 1.400 per saham.
Sama seperti kondisi saat ini, harga saham PGAS juga digoyang oleh pemerintah yang juga meminta untuk turunkan harga gas industri ke US$ 6 per MMBTU.
Tak hanya itu, kembali ke beberapa tahun sebelumnya tepatnya pada Oktober 2008 harga saham PGAS juga mencetak harga terendahnya yaitu berada di level Rp 1.350 per saham.
Sementara itu, saham PGAS pada penutupan perdagangan sesi I Rabu (5/2/2020) ditutup menurun 10 poin atau 0,66% di level Rp 1.510 per saham. Harga saham PGAS diperdagangkan di kisaran Rp 1.505 sampai Rp 1.585 per saham.
Setidaknya saham PGAS diperdagangkan sebanyak 12.859 kali dengan volume 104 juta senilai Rp 162,3 miliar.
Saham PGAS tak mampu bertahan di tengah harga gas industri yang menjadi perhatian belakangan ini. Sebab, harga gas industri dinilai masih terlalu mahal. Bahkan Presiden Joko Widodo meminta harga gas industri bisa menjadi US$ 6 per mmbtu dalam waktu 6 bulan.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meminta Presiden Joko Widodo untuk menurunkan harga gas industri dari US$ 8 hingga US$ 9 per Million Metric British Thermal Unit atau MMBTU menjadi US$ 6 per MMBTU. Menurut Agus Gumiwang penetapan harga gas industri sebesar US$ 6 ini sebenarnya sudah diatur dalam peraturan presiden nomor 40 tahun 2016 tentang penetapan harga gas bumi.
(dob/dob) Next Article Polemik Harga Gas yang Bikin Harga Saham PGAS Ambles
Turunnya harga saham terendah PGAS ini seolah mengulang nostalgia di mana pada Oktober 2017, harga saham PGAS juga mencapai titik terendahnya di level Rp 1.400 per saham.
Sama seperti kondisi saat ini, harga saham PGAS juga digoyang oleh pemerintah yang juga meminta untuk turunkan harga gas industri ke US$ 6 per MMBTU.
Sementara itu, saham PGAS pada penutupan perdagangan sesi I Rabu (5/2/2020) ditutup menurun 10 poin atau 0,66% di level Rp 1.510 per saham. Harga saham PGAS diperdagangkan di kisaran Rp 1.505 sampai Rp 1.585 per saham.
Setidaknya saham PGAS diperdagangkan sebanyak 12.859 kali dengan volume 104 juta senilai Rp 162,3 miliar.
Saham PGAS tak mampu bertahan di tengah harga gas industri yang menjadi perhatian belakangan ini. Sebab, harga gas industri dinilai masih terlalu mahal. Bahkan Presiden Joko Widodo meminta harga gas industri bisa menjadi US$ 6 per mmbtu dalam waktu 6 bulan.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meminta Presiden Joko Widodo untuk menurunkan harga gas industri dari US$ 8 hingga US$ 9 per Million Metric British Thermal Unit atau MMBTU menjadi US$ 6 per MMBTU. Menurut Agus Gumiwang penetapan harga gas industri sebesar US$ 6 ini sebenarnya sudah diatur dalam peraturan presiden nomor 40 tahun 2016 tentang penetapan harga gas bumi.
(dob/dob) Next Article Polemik Harga Gas yang Bikin Harga Saham PGAS Ambles
Most Popular