
Ekonomi RI Tumbuh 4,9% di Kuartal-IV-2019, IHSG Mulai Goyang
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
05 February 2020 11:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai bergerak turun pasca Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka pertumbuhan ekonomi untuk periode kuartal IV-2019, sekaligus keseluruhan tahun 2019.
Sepanjang kuartal IV-2019, BPS mencatat bahwa perekonomian Indonesia hanya tumbuh sebesar 4,97%, di bawah konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia yang memperkirakan perekonomian tumbuh mencapai 5,04%.
Untuk keseluruhan tahun 2019, perekonomian Indonesia hanya tumbuh sebesar 5,02%, di bawah konsensus yang sebesar 5,035%. Pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2019 merupakan pertumbuhan ekonomi terlambat sejak tahun 2015 silam.
Sebelum angka pertumbuhan ekonomi dirilis oleh BPS, IHSG selaku indeks saham acuan di Indonesia ditransaksikan menguat 0,59% ke level 5.957,06. Kini, apresiasinya menipis menjadi 0,51% ke level 5.952,78.
Untuk diketahui, pada tahun 2018 BPS mencatat bahwa perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,17%. Namun, sejak awal tahun 2019 perekonomian sudah terlihat lesu.
Sepanjang kuartal III-2019, BPS mencatat bahwa perekonomian Indonesia hanya tumbuh 5,02% secara tahunan. Angka pertumbuhan ekonomi yang hanya mencapai 5,02% tersebut lantas berada di bawah capaian periode kuartal I-2019 dan kuartal II-2019. Capaian tersebut juga jauh lebih rendah dari capaian pada kuartal III-2018 kala perekonomian Indonesia mampu tumbuh 5,17% secara tahunan.
Untuk diketahui, pada kuartal I-2019 perekonomian Indonesia tercatat tumbuh sebesar 5,07% secara tahunan, sementara pada kuartal II-2019 perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,05% secara tahunan.
Sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2019, perekonomian Indonesia hanya mampu tumbuh sebesar 5,04% secara tahunan. Lantas, dari data hingga sembilan bulan pertama tahun 2019 sudah bisa disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi tahun 2019 tak akan bisa menyamai capaian tahun 2018 yang mencapai 5,17%.
Angka pertumbuhan ekonomi untuk periode kuartal IV-2019 dan keseluruhan tahun 2019 yang justru masih berada di bawah konsensus lantas membuat pelaku pasar memasang posisi sehingga apresiasi IHSG terpangkas, walaupun pemangkasannya belum terlalu signifikan.
Sebelum angka pertumbuhan ekonomi dirilis oleh BPS, investor asing tercatat membukukan beli bersih senilai Rp 53,2 miliar di pasar saham Indonesia (pasar reguler). Kini, nilai beli bersih investor asing di pasar saham sudah terpangkas menjadi 32 miliar saja.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank) Next Article Jelang Musim Laporan Keuangan, Ini Emiten Yang Mulai Diborong
Sepanjang kuartal IV-2019, BPS mencatat bahwa perekonomian Indonesia hanya tumbuh sebesar 4,97%, di bawah konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia yang memperkirakan perekonomian tumbuh mencapai 5,04%.
Untuk keseluruhan tahun 2019, perekonomian Indonesia hanya tumbuh sebesar 5,02%, di bawah konsensus yang sebesar 5,035%. Pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2019 merupakan pertumbuhan ekonomi terlambat sejak tahun 2015 silam.
Untuk diketahui, pada tahun 2018 BPS mencatat bahwa perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,17%. Namun, sejak awal tahun 2019 perekonomian sudah terlihat lesu.
Sepanjang kuartal III-2019, BPS mencatat bahwa perekonomian Indonesia hanya tumbuh 5,02% secara tahunan. Angka pertumbuhan ekonomi yang hanya mencapai 5,02% tersebut lantas berada di bawah capaian periode kuartal I-2019 dan kuartal II-2019. Capaian tersebut juga jauh lebih rendah dari capaian pada kuartal III-2018 kala perekonomian Indonesia mampu tumbuh 5,17% secara tahunan.
Untuk diketahui, pada kuartal I-2019 perekonomian Indonesia tercatat tumbuh sebesar 5,07% secara tahunan, sementara pada kuartal II-2019 perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,05% secara tahunan.
Sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2019, perekonomian Indonesia hanya mampu tumbuh sebesar 5,04% secara tahunan. Lantas, dari data hingga sembilan bulan pertama tahun 2019 sudah bisa disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi tahun 2019 tak akan bisa menyamai capaian tahun 2018 yang mencapai 5,17%.
Angka pertumbuhan ekonomi untuk periode kuartal IV-2019 dan keseluruhan tahun 2019 yang justru masih berada di bawah konsensus lantas membuat pelaku pasar memasang posisi sehingga apresiasi IHSG terpangkas, walaupun pemangkasannya belum terlalu signifikan.
Sebelum angka pertumbuhan ekonomi dirilis oleh BPS, investor asing tercatat membukukan beli bersih senilai Rp 53,2 miliar di pasar saham Indonesia (pasar reguler). Kini, nilai beli bersih investor asing di pasar saham sudah terpangkas menjadi 32 miliar saja.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank) Next Article Jelang Musim Laporan Keuangan, Ini Emiten Yang Mulai Diborong
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular