Pak Erick, Ini PR Holding BUMN yang Belum Beres

Monica Wareza, CNBC Indonesia
05 February 2020 11:31
Holding BUMN Karya Apa Kabar?
Foto: Lintasan LRT. (CNBC indonesia/Monica Wareza)

Rencana Kementerian BUMN membentuk perusahaan induk (holding) BUMN karya yang diinisiasi Rini Soemarno (Menteri BUMN sebelumnya) tampaknya bakal terhenti.

Salah satu yang saat ini sedang jadi perhatian adalah pembentukan holding BUMN Karya serta Perumahan dan Pengembangan Kawasan yang berpotensi batal di era Menteri Erick Thohir.

"Mengenai holding untuk BUMN Karya sepertinya lagi dikaji. Memang kecil kemungkinan untuk bikin holding di BUMN Karya," kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, Rabu (20/11/2019).

Rencananya holding BUMN Infrastruktur akan terdiri dari enam perusahaan dengan PT Hutama Karya (Persero) sebagai pemimpinnya, sedangkan para anggota holding antara lain PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Yodya Karya (Persero), dan PT Indra Karya (Persero).

Arya mengungkapkan, kemungkinan rencana tersebut batal karena banyak peritimbangan. Sayangnya Arya belum banyak bercerita soal batalnya rencana tersebut.


"Banyak pertimbangan. [...] Dicarikan model bisnis yang baik, dan sinergikan perusahaan dan karyawan," jelas Arya tanpa memberikan info lebih jauh.

Sebelumnya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono juga meyampaikan belum mau memberikan paraf pembentukan perusahaan induk (holding) Badan Usaha Milik Negara (BUMN Karya serta Perumahan dan Pengembangan Kawasan, karena punya alasan soal nasib para BUMN tersebut ke depan.

Menurut Basuki, jika holding BUMN karya terbentuk keikutsertaan perusahaan pelat merah dalam menggarap proyek pemerintah menjadi terbatas. Pasalnya, hanya lead dari holding yang kelak bisa ikut tender proyek pemerintah.

"Hukumnya kalau sudah holding dia enggak bisa ikut tender. Misalnya Hutama terus bawahnya ada Waskita ada PP ada ini, nah ini enggak boleh ikut tender," ucapnya saat ditemui di kantornya, Kamis (21/11/2019).

Basuki justru mempertanyakan tujuan dibentuknya holding. Apalagi, BUMN yang akan bergabung dengan holding dinilai sudah cukup kuat.

"Apa dulu tujuannya, tujuan holding itu apa, wong sudah besar semua. Sudah besar sudah kuat. Kan ini sudah besar besar, PP Waskita itu sudah 10 kali lipat dari dulu, tujuannya apa," urainya.

(tas/tas)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular