
Virus Corona Terus Makan Korban, Indeks Shanghai Tetap Hijau
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
05 February 2020 08:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham China dan Hong Kong mengawali perdagangan ketiga di pekan ini, Rabu (5/2/2020), di zona hijau.
Pada pembukaan perdagangan, indeks Shanghai naik 0,33% ke level 2.792,37, sementara indeks Hang Seng menguat 0,72% ke level 26.869,32.
Bursa saham China dan Hong Kong mengekor jejak Wall Street yang ditutup menguat pada perdagangan kemarin, Selasa (4/2/2020). Pada penutupan perdagangan kemarin, indeks Dow Jones naik 1,44%, indeks S&P 500 menguat 1,5%, dan indeks Nasdaq Composite terapresiasi 2,1%.
Rilis data ekonomi yang menggembirakan menjadi faktor yang memantik aksi beli di bursa saham AS. Pada awal pekan ini, Manufacturing PMI AS periode Januari 2020 versi Institute for Supply Management (ISM) diumumkan di level 50,9, di atas konsensus yang sebesar 48,5, seperti dilansir dari Forex Factory.
Ekspansi aktivitas manufaktur AS pada bulan lalu menandai ekspansi pertama dalam enam bulan.
Di sisi lain, sentimen negatif bagi bursa saham China datang dari infeksi virus Corona yang terus meluas. Virus Corona sendiri merupakan virus yang menyerang sistem pernafasan manusia. Gejala dari paparan virus Corona meliputi batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan demam, seperti dilansir dari CNN International.
Berpusat di China, kasus infeksi virus Corona juga dilaporkan telah terjadi di negara-negara lain. Dilansir dari halaman resmi Center for Disease Control and Prevention (CDC), hingga kemarin setidaknya sebanyak 27 negara telah mengonfirmasi terjadinya infeksi virus Corona di wilayah mereka.
China, Hong Kong, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, AS, Vietnam, Prancis, Jerman, Inggris, Nepal, dan Kanada termasuk ke dalam daftar negara yang sudah melaporkan infeksi virus Corona.
Melansir publikasi dari Johns Hopkins, hingga kini sebanyak 490 orang di China telah meninggal akibat infeksi virus Corona, dengan jumlah kasus mencapai lebih dari 24.000.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank) Next Article Virus Corona Hantam Bursa China, Nyaris Turun 9%
Pada pembukaan perdagangan, indeks Shanghai naik 0,33% ke level 2.792,37, sementara indeks Hang Seng menguat 0,72% ke level 26.869,32.
Bursa saham China dan Hong Kong mengekor jejak Wall Street yang ditutup menguat pada perdagangan kemarin, Selasa (4/2/2020). Pada penutupan perdagangan kemarin, indeks Dow Jones naik 1,44%, indeks S&P 500 menguat 1,5%, dan indeks Nasdaq Composite terapresiasi 2,1%.
Ekspansi aktivitas manufaktur AS pada bulan lalu menandai ekspansi pertama dalam enam bulan.
Di sisi lain, sentimen negatif bagi bursa saham China datang dari infeksi virus Corona yang terus meluas. Virus Corona sendiri merupakan virus yang menyerang sistem pernafasan manusia. Gejala dari paparan virus Corona meliputi batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan demam, seperti dilansir dari CNN International.
Berpusat di China, kasus infeksi virus Corona juga dilaporkan telah terjadi di negara-negara lain. Dilansir dari halaman resmi Center for Disease Control and Prevention (CDC), hingga kemarin setidaknya sebanyak 27 negara telah mengonfirmasi terjadinya infeksi virus Corona di wilayah mereka.
China, Hong Kong, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, AS, Vietnam, Prancis, Jerman, Inggris, Nepal, dan Kanada termasuk ke dalam daftar negara yang sudah melaporkan infeksi virus Corona.
Melansir publikasi dari Johns Hopkins, hingga kini sebanyak 490 orang di China telah meninggal akibat infeksi virus Corona, dengan jumlah kasus mencapai lebih dari 24.000.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/ank) Next Article Virus Corona Hantam Bursa China, Nyaris Turun 9%
Most Popular