Rupiah "Balas Dendam", Dolar Singapura ke Bawah Rp 10.000

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
04 February 2020 14:49
Pada pukul 14:07 WIB, SG$1 setara dengan Rp 9.980,32, dolar Singapura melemah 0,55% di pasar spot melansir data Refinitiv
Foto: Dollar Singapur (REUTERS/Thomas White)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah menguat tajam melawan dolar Singapura pada perdagangan Selasa (4/2/2020). Mata Uang Garuda berhasil membalas pelemahan Senin kemarin, bahkan dolar Singapura dibuat ke bawah Rp 10.000/SG$

Pada pukul 14:07 WIB, SG$1 setara dengan Rp 9.980,32, dolar Singapura melemah 0,55% di pasar spot melansir data Refinitiv. Level tersebut merupakan yang terlemah sejak November 2017. Di awal pekan kemarin, dolar Singapura berhasil menguat 0,38%.

Sentimen pelaku pasar yang mulai membaik pada hari ini membuat rupiah kembali perkasa. Membaiknya sentimen pelaku pasar tercermin dari menghijaunya bursa saham Asia, meski penyebaran virus corona belum menunjukkan tanda-tanda mereda.

Sebaliknya dolar Singapura mendapat tekanan akibat perekonomiannya yang diprediksi akan terganggu penyebaran virus yang berada dari kota Wuhan China tersebut.



Kementerian Kesehatan Singapura melaporkan sejauh ini, sudah ada 18 pasien positif virus corona di Singapura.

Selain itu, sektor pariwisata Negeri Merlion juga mendapat pukulan telak akibat virus corona. Jumlah wisatan asal Negeri Tiongkok diprediksi akan menurun drastis.

Berdasarkan data Singapore Tourism Board (STB) sepanjang tahun 2019, ada sebanyak 3,6 juta wisatawan dari China yang berkunjung ke Singapura, angka tersebut merupakan 20% dari total wisatawan sepanjang tahun lalu.

"Sektor pariwisata telah terkena dampak langsung dari penyebaran virus corona, akibat penurunan kedatangan wisatawan, khususnya dari China" kata STB sebagaimana dilansir Channel News Asia.



Untuk mitigasi dampak virus corona, STB memberikan insentif dengan meniadakan biaya lisensi untuk hotel, travel agent, dan tour guide. STB juga akan membiayai pembersihan hotel yang menyediakan akomodasi bagi pasien yang positif maupun terduga terjangkit virus corona.

Sementara itu, Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Chan Chun Sing, mengatakan Singapura harus "siap secara mental" menghadapi virus corona yang dampaknya akan lebih "luas, dalam, dan panjang" dari wabah SARS tahun 2003 lalu. Sebabnya, nilai perdagangan Singapura dan China saat ini sudah naik empat kali lipat dibandingkan tahun 2003.

"Apa yang harus kita siapkan secara mental adalah dampak dari gangguan yang akan dialami ekonomi China, pada rantai pasokan, yang akan lebih luas, dan lebih dalam karena keterkaitan dengan ekonomi global, dan pastinya dengan ekonomi Singapura" kata Chan sebagaimana dilansir Channel News Asia.


TIM RISET CNBC INDONESIA 
(pap/pap) Next Article Sentuh Rp 16.500/US$, Rupiah Terus Terpuruk

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular