
Saat IHSG Memerah Karena Corona, Ini Deretan Saham Pilihannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan analis menilai pasar masih dihantui dengan ketakutan terdampaknya perekonomian akibat penyebaran coronavirus ke beberapa negara. Selain ini redemption (penarikan dana) yang dilakukan sejumlah manajer investasi (MI) yang produknya bermasalah menjadikan kondisi pasar masih belum kondusif.
Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan pasar Indonesia mengalami tekanan turun beberapa hari terakhir, diperkirakan selain faktor virus korona juga akibat aksi jual oleh manajer investasi yang produknya dibubarkan di tahun lalu.
"Mengingat besarnya nilai portofolio serta belum kondusifnya pasar saham Indonesia membuat terjadi tekanan turun pasar pasar saham. Hal ini terlihat di perdagangan Jumat, di mana pada Kamis malam kekhawatiran virus korona mereda tetapi IHSG tetap mengalami tekanan turun cukup kuat," kata Hans dalam risetnya, dikutip CNBC Indonesia Senin (3/2/2020).
Selain itu, ketakutan juga mulai muncul bahwa coronavirus akan memukul pertumbuhan ekonomi global dan China. Setelah WHO mengumumkan bahwa virus yang berasal dari China ini menjadi darurat global.
Hans menilai penurunan indeks sangat mungkin turun kembali pada pekan ini dengan support level (batas bawah) 5.900-5.767 dan resistance (batas atas) di level 6.000-6.152.
"Pelaku pasar harus tetap tenang dan memanfaatkan momentum ini untuk buy on weakness (BOW) ketika terjadi koreksi," tambahnya.
Sejalan dengan itu, Head of Research MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan investor sebagai antisipasi tak ikut dalam tren indeks yang melemah ini.
Pertama adalah dengan memilih saham-saham yang memberikan dividen yield tinggi dan saham perusahaan yang melakukan corporate action yang ke depannya akan meningkatkan pendapayan dan laba bersih perusahaan ke depan.
"Avoid atau jauhi saham yang dimiliki oleh asset management yang bermasalah atau yang dimiliki Jiwasraya atau Asabri," katanya.
Beberapa saham yang disarankan Edwin untuk dikoleksi antara lain BRPT (Barito Pacific), ITMG (Indo Tambang), CPIN (Charoen Pokhphand), HMSP (HM Sampoern), GGRM (Gudang Garam), BBRI (Bank BRI), BMRI (Mandiri), MNCN (MNC), TLKM (Telkom) dan UNVR (Unilever).
Pada perdagangan Senin ini pukul 11.05 WIB (3/2/2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) minus 0,25% di level 5.924, lebih baik ketimbang perdagangan awal yang sempat melorot di level 5.877.
(tas/tas) Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500
