
Gara-gara Virus Corona, Akankah China Mengeluarkan Stimulus?
Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
01 February 2020 13:40

2. Dukungan Kebijakan Moneter
The People's Bank of China mengatakan, akan menggunakan operasi pasar terbuka dan alat kebijakan moneter lainnya untuk memastikan likuiditas yang cukup, mengingat penundaan pembukaan kembali pasar terbuka hingga Senin.
"Dalam pandangan kami, pemotongan RRR, penurunan suku bunga, berbagai fasilitas pinjaman, dan operasi pasar terbuka semua adalah opsi yang memungkinkan," kata Lu.
"Kami percaya PBOC juga dapat meluncurkan beberapa langkah pelonggaran kredit yang ditargetkan untuk membantu korporasi dan rumah tangga yang cenderung lebih menderita dari wabah virus."
Awal pekan ini, Komisi Regulasi Perbankan dan Asuransi China juga mendorong lembaga keuangan untuk mendukung bisnis dan rumah tangga yang terkena virus, dengan sejumlah langkah seperti menurunkan suku bunga pinjaman untuk perusahaan-perusahaan yang tertekan.
3. Menambah Utang
Dalam menghadapi tekanan ekonomi yang meningkat, China kemungkinan akan perlu menambah tingkat utangnya, karena Beijing telah berusaha untuk meningkatkan pembiayaan bisnis yang dijalankan swasta. Perusahaan-perusahaan ini merupakan perusahaan yang mayoritas mendorong pertumbuhan di Tiongkok.
"Fakta bahwa corona virus telah menekan perekonomian pada kuartal ini tidak mengurangi kekhawatiran Beijing tentang pendanaan untuk perusahaan swasta dan UKM," ujar Leland Miller, CEO China Beige Book. (hps/hps)
The People's Bank of China mengatakan, akan menggunakan operasi pasar terbuka dan alat kebijakan moneter lainnya untuk memastikan likuiditas yang cukup, mengingat penundaan pembukaan kembali pasar terbuka hingga Senin.
"Dalam pandangan kami, pemotongan RRR, penurunan suku bunga, berbagai fasilitas pinjaman, dan operasi pasar terbuka semua adalah opsi yang memungkinkan," kata Lu.
"Kami percaya PBOC juga dapat meluncurkan beberapa langkah pelonggaran kredit yang ditargetkan untuk membantu korporasi dan rumah tangga yang cenderung lebih menderita dari wabah virus."
3. Menambah Utang
Dalam menghadapi tekanan ekonomi yang meningkat, China kemungkinan akan perlu menambah tingkat utangnya, karena Beijing telah berusaha untuk meningkatkan pembiayaan bisnis yang dijalankan swasta. Perusahaan-perusahaan ini merupakan perusahaan yang mayoritas mendorong pertumbuhan di Tiongkok.
"Fakta bahwa corona virus telah menekan perekonomian pada kuartal ini tidak mengurangi kekhawatiran Beijing tentang pendanaan untuk perusahaan swasta dan UKM," ujar Leland Miller, CEO China Beige Book. (hps/hps)
Pages
Most Popular