Kontrak Futures Memerah, Wall Street Berpeluang Terkapar

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
30 January 2020 20:59
Bursa saham Amerika Serikat (AS) berpeluang anjlok pada perdagangan Kamis, menyusul kenaikan jumlah korban jiwa virus Corona di China.
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) berpeluang anjlok pada perdagangan Kamis, menyusul kenaikan jumlah korban jiwa virus Corona di China yang memicu kekhawatiran seputar dampak wabah ini terhadap ekonomi dunia.

Pada pukul 08:37 waktu setempat (20:37 WIB), kontrak berjangka (futures) indeks Dow Jones Industrial Average mengimplikasikan koreksi 140 poin pada pembukaan. Kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq 100 juga melemah jelang pembukaan.

Komisi Kesehatan Nasional China pada Kamis mengonfirmasi bahwa angka kematian akibat wabah Wuhan telah mencapai 170 orang, sedangkan yang positif mengidap virus tersebut telah melebihi angka 7.700. Virus itu telah menyebar hingga AS.

"Penyebaran virus Wuhan tidak meningkat, tetapi market menjadi cemas melihat proyeksi pertumbuhan ekonomi dan laba emiten karena banyak perusahaan China yang menghentikan operasi untuk mengurangi penyebaran wabah ini," tutur Tom Essaye, pendiri The Sevens Report sebagaimana dikutip CNBC International.

Saham maskapai penerbangan seperti American Airlines, Delta Airlines, dan United Airlines masing-masing jatuh 1% di sesi pra-pembukaan. Saham emiten ekspedisi dan perjalanan seperti Expedia serta Carnival juga turun, masing-masing sebesar 3% dan 7,5%.

Wall Street juga mengalami tekanan setelah Facebook melaporkan kinerja kuartal IV-2019 yang menunjukkan lonjakan belanja dan margin yang menipis. Akibatnya, saham Facebook dilepas dan anjlok lebih dari 7% di pasar pra-pembukaan.

Sementara itu, Tesla melaporkan laba bersih kuartalan untuk kedua kali berturut-turut  menyusul rekor pengiriman mobilnya ke pelanggan dan membidik angka produksi 500.000 unit tahun ini sehingga sahamnya melesat 11,5%.

Microsoft mengalahkan ekspektasi pelaku pasar menyusul kuatnya penjualan dan laba bersih yang disumbangkan oleh divisi komputasi awan (cloud). Dari sisi fundamental perekonomian AS, tidak ada kejutan berarti karena ekonomi AS dilaporkan tumbuh 2,1% atau sejalan dengan ekspektasi pasar.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags) Next Article Kinerja Keuangan Bikin Gemetar, Wall Street Bakal Merah Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular