
106 Hotel BUMN Dilebur, Mau Jadi Hotel Bintang Pak Erick?
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
30 January 2020 14:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Wacana merger hotel-hotel milik perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kian mencuat. PT Hotel Indonesia Natour (Persero)/HIN ikut dilibatkan dalam rencana tersebut mengingat perusahaan ini merupakan satu-satunya BUMN yang punya core business perhotelan.
Direktur Utama HIN, Iswandi Said, menjelaskan saat ini tahapan konsolidasi masih pada fase kajian di bawah Kementerian BUMN. Dia menyebut ada 106 hotel yang mau dikonsolidasikan.
"Jadi yang total 106 hotel BUMN itu bermacam-macam kondisinya. Itu satu-satu yang harus kita lihat. Kebetulan yang besar itu ada 7 [induk BUMN]," kata Iswandi Said di kantor Kementerian BUMN, Kamis (30/1/20).
Dikatakan, 7 BUMN ini ditunjuk sebagai motor untuk mencarikan konsep peralihan. Dia menyebut, 7 BUMN ini adalah HIN, Patra Jasa, Pertamina, Pegadaian, Garuda Indonesia, Angkasa Pura I, dan PTPP.
"Jadi 7 ini ditunjuk untuk jadi PMO (Project Management Office) mencarikan konsep-konsep peralihan atau konsolidasi ini yang terbaik gimana," bebernya.
Dalam melakukan kajian, Kementerian BUMN melibatkan Mandiri Sekuritas. Masa kajian dilakukan selama 6 bulan dan ditargetkan rampung pada Juni 2020 ini.
"Dia kita minta sebagai yang mengkomparasi step-stepnya, ini kan 6 bulan. Jadi harus selesai betul. Sampai Juni tahun ini selesai kajiannya. Tinggal diputuskan oleh Kementerian untuk kita bagaimana," urainya.
Hasil konsolidasi ke depan akan seperti apa dia belum bisa memastikan. Termasuk kemungkinan akan terbentuk holding perhotelan. Kendati begitu dia mengaku siap jika HIN ditunjuk sebagai lead holding ini.
"Siapa yang jadi lead itu kewenangan ada di Kementerian. Tapi kalau dilihat arahan selama ini, kenapa sih kita harus konsolidasi, kembali ke core katanya. Nah kalau core ini kan HIN satu-satunya hotel. Tapi saya ga bisa geer dulu, masa saya bilang saya yang terpilih, kan ada pertimbangan dari kementerian juga," pungkasnya.
(hps/hps) Next Article Erick Thohir Rombak Kepemilikan 85 Hotel Milik BUMN
Direktur Utama HIN, Iswandi Said, menjelaskan saat ini tahapan konsolidasi masih pada fase kajian di bawah Kementerian BUMN. Dia menyebut ada 106 hotel yang mau dikonsolidasikan.
"Jadi yang total 106 hotel BUMN itu bermacam-macam kondisinya. Itu satu-satu yang harus kita lihat. Kebetulan yang besar itu ada 7 [induk BUMN]," kata Iswandi Said di kantor Kementerian BUMN, Kamis (30/1/20).
Dikatakan, 7 BUMN ini ditunjuk sebagai motor untuk mencarikan konsep peralihan. Dia menyebut, 7 BUMN ini adalah HIN, Patra Jasa, Pertamina, Pegadaian, Garuda Indonesia, Angkasa Pura I, dan PTPP.
Dalam melakukan kajian, Kementerian BUMN melibatkan Mandiri Sekuritas. Masa kajian dilakukan selama 6 bulan dan ditargetkan rampung pada Juni 2020 ini.
"Dia kita minta sebagai yang mengkomparasi step-stepnya, ini kan 6 bulan. Jadi harus selesai betul. Sampai Juni tahun ini selesai kajiannya. Tinggal diputuskan oleh Kementerian untuk kita bagaimana," urainya.
Hasil konsolidasi ke depan akan seperti apa dia belum bisa memastikan. Termasuk kemungkinan akan terbentuk holding perhotelan. Kendati begitu dia mengaku siap jika HIN ditunjuk sebagai lead holding ini.
"Siapa yang jadi lead itu kewenangan ada di Kementerian. Tapi kalau dilihat arahan selama ini, kenapa sih kita harus konsolidasi, kembali ke core katanya. Nah kalau core ini kan HIN satu-satunya hotel. Tapi saya ga bisa geer dulu, masa saya bilang saya yang terpilih, kan ada pertimbangan dari kementerian juga," pungkasnya.
(hps/hps) Next Article Erick Thohir Rombak Kepemilikan 85 Hotel Milik BUMN
Most Popular