
Ketimbang Alipay, Mandiri Lebih Suka Kerja Sama LinkAja
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
29 January 2020 15:46

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengaku lebih senang menjalin kerjasama transaksi pembayaran dengan PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) atau LinkAja.
Pernyataan ini menyusul rencana kerjasama antara Bank Mandiri dan Raksasa dompet digital milik Alibaba Group, Alipay yang belum juga memperoleh surat ijin dari Bank Indonesia (BI).
"Belum ada. Saya belum lihat suratnya. Masih jauh. Tapi sebenarnya kita lebih senang kerjasama untuk payment itu dengan LinkAja. Karena kan kita punya LinkAja, tapi inginnya ingin membesarkan dalam negeri dulu dong," ujarnya dalam seremoni penyerahan hadiah utama program undian poin 2019 di The Maj, Jakarta, Rabu (29/1/2020).
Sebagaimana diketahui, LinkAja merupakan perusahaan patungan yang dimiliki oleh beberapa BUMN. Sinergi BUMN ini disebut-sebut menjadi yang terbesar sepanjang sejarah, melalui kehadiran LinkAja.
Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia Sugeng mengatakan Alipay masuk masuk ke Indonesia dengan menggandeng Bank Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia (BRI), bukan Bank BNI.
Untuk bisa masuk ke Indonesia BI mensyaratkan harus menggandeng Bank Umum Kegiatan usaha (BUKU) IV atau bermodal inti di atas Rp 30 triliun. Ada juga beberapa syarat lain yang harus dipenuhi.
Alipay dan WeChat Pay yang beroperasi di Indonesia harus menggunakan mata uang rupiah dan melayani para turis-turis asal China yang datang ke Indonesia. Alipay dan WeChat Pay tidak bisa dipakai secara umum di Indonesia karena tidak memenuhi aturan Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP).
(dob/dob) Next Article Top! Asing Borong Rp 1,08 T, Saham BMRI Melesat 8,81%
Pernyataan ini menyusul rencana kerjasama antara Bank Mandiri dan Raksasa dompet digital milik Alibaba Group, Alipay yang belum juga memperoleh surat ijin dari Bank Indonesia (BI).
"Belum ada. Saya belum lihat suratnya. Masih jauh. Tapi sebenarnya kita lebih senang kerjasama untuk payment itu dengan LinkAja. Karena kan kita punya LinkAja, tapi inginnya ingin membesarkan dalam negeri dulu dong," ujarnya dalam seremoni penyerahan hadiah utama program undian poin 2019 di The Maj, Jakarta, Rabu (29/1/2020).
Sementara itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia Sugeng mengatakan Alipay masuk masuk ke Indonesia dengan menggandeng Bank Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia (BRI), bukan Bank BNI.
Untuk bisa masuk ke Indonesia BI mensyaratkan harus menggandeng Bank Umum Kegiatan usaha (BUKU) IV atau bermodal inti di atas Rp 30 triliun. Ada juga beberapa syarat lain yang harus dipenuhi.
Alipay dan WeChat Pay yang beroperasi di Indonesia harus menggunakan mata uang rupiah dan melayani para turis-turis asal China yang datang ke Indonesia. Alipay dan WeChat Pay tidak bisa dipakai secara umum di Indonesia karena tidak memenuhi aturan Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP).
(dob/dob) Next Article Top! Asing Borong Rp 1,08 T, Saham BMRI Melesat 8,81%
Most Popular