Rupiah Bangkit, Virus Corona Tak Lagi Bikin Kebat-kebit?
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
29 January 2020 08:22

Berbagai negara juga sudah melakukan langkah antisipasi. AS, misalnya, memperluas pengawasan terhadap para pendatang di 20 bandara dari awalnya lima bandara. Negeri Paman Sam juga mempertimbangkan untuk melarang warganya berkunjung ke China untuk sementara waktu.
"Semua opsi untuk menghadapi penularan penyakit harus dipertimbangkan. Termasuk larangan perjalanan," tegas Alex Azar, Menteri Kesehatan AS, seperti dikutip dari Reuters.
Negeri Adidaya juga akan mengevakuasi warganya yang berada di Kota Wuhan, lokasi asal penyebaran virus Corona. Kedutaan Besar AS di China akan menyewa pesawat untuk menjemput para pegawai kedutaan dan membawa mereka pulang ke Negeri Paman Sam.
Tidak hanya AS, Uni Eropa juga akan memulai proses evakuasi keluar dari China. Mengutip Reuters, Komisi Uni Eropa akan menyewa dua pesawat untuk memulangkan warga negara Eropa yang masih berada di Wuhan.
Berbagai upaya pencegahan tersebut sepertinya membuat investor sedikit lega. Namun bukan berarti kewaspadaan terhadap virus Corona boleh mengendur. Sebab, ternyata jumlah kasus dan korban jiwa terus bertambah.
Berdasarkan data pemetaan satelit Arcgis per 29 Januari pukul 08:11 WIB, sudah ada 5.578 kasus virus Corona di seluruh dunia yang memakan korban jiwa 131 orang. Seluruh korban jiwa ada di China.
"Jelas bahwa virus ini belum pergi, dan malah bertambah parah," ujar Ken Polcari, Senoir Market Strategist di SlateStone Wealth LLC yang berbasis di Florida, seperti diwartakan Reuters.
Baca:Â Cara Baru RI Blokir Virus Corona: Perketat Impor dari China!
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
"Semua opsi untuk menghadapi penularan penyakit harus dipertimbangkan. Termasuk larangan perjalanan," tegas Alex Azar, Menteri Kesehatan AS, seperti dikutip dari Reuters.
Negeri Adidaya juga akan mengevakuasi warganya yang berada di Kota Wuhan, lokasi asal penyebaran virus Corona. Kedutaan Besar AS di China akan menyewa pesawat untuk menjemput para pegawai kedutaan dan membawa mereka pulang ke Negeri Paman Sam.
Tidak hanya AS, Uni Eropa juga akan memulai proses evakuasi keluar dari China. Mengutip Reuters, Komisi Uni Eropa akan menyewa dua pesawat untuk memulangkan warga negara Eropa yang masih berada di Wuhan.
Berbagai upaya pencegahan tersebut sepertinya membuat investor sedikit lega. Namun bukan berarti kewaspadaan terhadap virus Corona boleh mengendur. Sebab, ternyata jumlah kasus dan korban jiwa terus bertambah.
Berdasarkan data pemetaan satelit Arcgis per 29 Januari pukul 08:11 WIB, sudah ada 5.578 kasus virus Corona di seluruh dunia yang memakan korban jiwa 131 orang. Seluruh korban jiwa ada di China.
"Jelas bahwa virus ini belum pergi, dan malah bertambah parah," ujar Ken Polcari, Senoir Market Strategist di SlateStone Wealth LLC yang berbasis di Florida, seperti diwartakan Reuters.
Baca:Â Cara Baru RI Blokir Virus Corona: Perketat Impor dari China!
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular