
Virus Corona Tak Masuk RI, Bisakah IHSG Tembus 6.177?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa kemarin (28/1/2020) sempat terkoreksi hingga 1,11%, namun akhirnya mampu bangkit dan menipiskan koreksi saat penutupan yakni 0,36% pada level 6.111.
Memasuki perdagangan Rabu (29/1/2020) hari ini, Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan bahwa IHSG akan kembali bangkit dengan rentang pergerakannya yang berpotensi akan berada pada level 6.100 hingga 6.177.
Berkaitan dengan kekhawatiran akan wabah penyakit yang mengguncang pasar saham secara global beberapa hari ini, Juru Bicara Presiden Bidang Sosial, Angkie Yudistia angkat bicara, bahwa hingga saat ini tidak ada satu pun warga negara Indonesia (WNI) yang mengidap virus corona.
"Terkait dua orang pasien yang dikabarkan terjangkit virus corona di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, Istana memastikan informasi ini tidak benar. Hingga saat ini belum ada pasien yang dinyatakan positif terjangkit," kata Angkie, Senin (27/1/2020).
Pernyataan tersebut turut membawa angin segar sehingga IHSG secara harian (intraday) mampu mengakhiri perdagangan di level tertingginya, walau akhirnya ditutup dengan masih terkoreksi. Dari bursa saham Amerika Serikat (AS) pada pagi tadi ditutup rata-rata positif.
Investor bursa Wall Street menyikapi positif langkah Pemerintah AS yang menaruh perhatian terhadap upaya China dalam memerangi virus corona.
Presiden Donald Trump mengatakan AS sedang dalam "komunikasi yang sangat dekat" dengan Pemerintah China. Departemen Luar Negeri AS juga menyarankan warganya untuk "mempertimbangkan kembali travelling ke China."
Bursa Wall Street pun bangkit "rebound" dengan indeks utama Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup dengan kenaikan 0,66%, kemudian S&P 500 juga meroket 1,01% dan Nasdaq mampu melesat lebih tinggi lagi dengan penguatan 1,43%.
Dari bursa saham dalam negeri, pelaku pasar mulai terlihat kembali masuk pasar bursa dengan mencatatkan nilai transaksi yang mencapai Rp 6,7 triliun, jauh lebih tinggi dari transaksi Senin (27/1) sebelumnya yang hanya Rp 4,92 triliun.
Secara teknikal, IHSG berpotensi akan kembali menguat. Tanda-tanda tersebut terlihat seiring dengan mulai terbentuknya ekor (shadow) yang tercermin melalui grafik tipe candlestick yang menggambarkan tekanan beli sudah mulai terlihat kembali.
Ada kemungkinan IHSG akan kembali menguat di atas level 6.150 hingga menguji rata-rata harganya dalam 5 hari (moving average/MA-5) yang berada di level 6.177.
Secara momentum pergerakannya cukup dimungkinkan karena IHSG sudah menyentuh level jenuh jualnya (oversold), didasarkan pada indikator Relative Strength Index (RSI) yang mengukur arah pergerakan pada grafik.
![]() |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
