
Erick Thohir ikut Hadir Saat KRAS Paparan Publik, Ada Apa?
Monica Wareza, CNBC Indonesia
28 January 2020 17:37

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir turut hadir dalam paparan publik yang dilaksanakan PT Krakatau Steel Tbk (KRAS).
Paparan publik yang dilaksanakan sore ini mengumumkan penyelesaian proses restrukturisasi utang senilai US$ 2 miliar atau setara Rp 27,22 triliun (asumsi kurs Rp 13.611/US$). Ini merupakan restrukturisasi utang terbesar yang pernah ada di Indonesia.
Turut hadir dalam paparan publik tersebut, Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama KRAS Silmy Karim dan Komisaris Utama KRAS I Gusti Putu B.
Restrukturisasi ini melibatkan 10 bank nasional, swasta nasional dan asing. Penandatangan perjanjian restrukturisasi ini dilakukan untuk transformasi bisnis KRAS menjadi lebih sehat.
"Melalui restrukturisasi ini, total beban selama sembilan bulan tahun utang dapat diturunkan secara signifikan dari US$ 847 juta menjadi US$ 466 juta. Selain itu, penghematan biaya juga kita dapatkan dari restrukturisasi Krakatau Steel utang selama sembilan tahun sebesar US$ 685 juta," kata Direktur Utama KRAS Silmy Karim, dalam siaran pers, Selasa (28/1/2020).
Langkah selanjutnya, KRAS meminta dukungan regulasi impor baja. Regulasi ini merupakan langkah penting untuk mendukung industri baja yang sehat.
(hps/hps) Next Article Lolos Dari Kebangkrutan, Saham Krakatau Steel Layak Diburu?
Paparan publik yang dilaksanakan sore ini mengumumkan penyelesaian proses restrukturisasi utang senilai US$ 2 miliar atau setara Rp 27,22 triliun (asumsi kurs Rp 13.611/US$). Ini merupakan restrukturisasi utang terbesar yang pernah ada di Indonesia.
Turut hadir dalam paparan publik tersebut, Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama KRAS Silmy Karim dan Komisaris Utama KRAS I Gusti Putu B.
Restrukturisasi ini melibatkan 10 bank nasional, swasta nasional dan asing. Penandatangan perjanjian restrukturisasi ini dilakukan untuk transformasi bisnis KRAS menjadi lebih sehat.
Langkah selanjutnya, KRAS meminta dukungan regulasi impor baja. Regulasi ini merupakan langkah penting untuk mendukung industri baja yang sehat.
(hps/hps) Next Article Lolos Dari Kebangkrutan, Saham Krakatau Steel Layak Diburu?
Most Popular