
Terbesar! KRAS Bakal Umumkan Restrukturisasi Utang Rp 40 T
Monica Wareza, CNBC Indonesia
28 January 2020 16:08

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyebutkan perusahaan produsen baja pelat merah, PT Krakatau Steel Tbk. (KRAS) sore ini akan menyepakati proses restrukturisasi utang senilai total Rp 40 triliun.
Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan restrukturisasi utang dengan jumlah tersebut menjadi nilai restrukturisasi terbesar yang pernah dilakukan di Indonesia.
"Hari ini Krakatau Steel akan umumkan Rp 40 triliun restrukturisasi utangnya. Ini merupakan restructuring terbesar dalam sejarang negara kita," kata Erick di Jakarta, Selasa (28/1/2020).
Dia menyebutkan, setelah perusahaan ini menyelesaikan masalah keuangannya, fokus selanjutnya akan dilakukan pada perbaikan operasional perusahaan ke depannya.
Perbaikan operasional ini tak semata-mata harus dilakukan sendiri oleh manajemen perusahaan saat ini, melainkan juga melalui koordinasi antara manajemen saat ini dan manajemen perusahaan sebelumnya. Ini ditujukan untuk menjaga kesinambungan blueprint pengembangan perusahaan yang telah disediakan sebelumnya.
"Jadi harus berkesinambungan ada retraining dengan direktur generasi sebelumnya jadi blueprint jalan. Jangan jadi direksi tiga tahun trus ah udahlah. Jadi harus ada regenerasi," tegasnya.
(hps/hps) Next Article Lolos Dari Kebangkrutan, Saham Krakatau Steel Layak Diburu?
Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan restrukturisasi utang dengan jumlah tersebut menjadi nilai restrukturisasi terbesar yang pernah dilakukan di Indonesia.
"Hari ini Krakatau Steel akan umumkan Rp 40 triliun restrukturisasi utangnya. Ini merupakan restructuring terbesar dalam sejarang negara kita," kata Erick di Jakarta, Selasa (28/1/2020).
Dia menyebutkan, setelah perusahaan ini menyelesaikan masalah keuangannya, fokus selanjutnya akan dilakukan pada perbaikan operasional perusahaan ke depannya.
"Jadi harus berkesinambungan ada retraining dengan direktur generasi sebelumnya jadi blueprint jalan. Jangan jadi direksi tiga tahun trus ah udahlah. Jadi harus ada regenerasi," tegasnya.
(hps/hps) Next Article Lolos Dari Kebangkrutan, Saham Krakatau Steel Layak Diburu?
Most Popular