
100 Hari Jokowi-Ma'ruf, IHSG Tergerus, Net Sell Tembus Rp 4 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepemimpinan Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin (Jokowi-Ma'ruf) genap 100 hari pada Selasa ini (28/1/2020). Di periode ke-2 ini, Jokowi didampingi Ma'ruf Amin yang dilantik pada Minggu (20/10/2019) di Gedung DPR/MPR.
Keduanya memenangi Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) pada 17 April 2019 dengan perolehan suara 85.607.362 atau setara 55,50 persen.
Terkait dengan komitmennya di pasar modal, Jokowi bahkan meminta kepada seluruh jajaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk membersihkan pasar modal dari transaksi tidak sehat atau yang disebut 'menggoreng' saham.
Dalam kepemimpinan yang genap 100 hari tersebut, kondisi pasar modal RI, khususnya pada pasar saham masih cenderung mengalami tekanan dengan kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang turun 1,94%.
Mengacu data BEI, posisi IHSG sebelum Jokowi-Amin dilantik atau pada penutupan Jumat (18/10/2019) berada di level 6.191, dan posisi IHSG pada penutupan sesi I hari Selasa ini (28/1/2020) berada di level 6.072, turun dengan selisih 119 poin atau minus 1,92%.
Angka tersebut sejalan dengan aksi jual saham oleh investor asing di bursa. Dalam 3 bulan terakhir, asing mencatatkan jual bersih (net sell) di pasar reguler dengan nilai mencapai Rp 4,21 triliun.
Namun di pasar non reguler (pasar tunai dan negosiasi), asing justru mencatatkan net buy atau beli bersih dengan nilai mencapai Rp 6,64 triliun.
Hanya saja, pelaku pasar cenderung mengamati pergerakan asing di pasar reguler karena harga suatu saham emiten berjalan di pasar reguler bursa.
Tekanan terbesar pada IHSG berlangsung dalam 2 hari perdagangan terakhir setelah dipengaruhi adanya wabah virus corona yang sudah memakan ratusan korban, setidaknya hingga hari ini 106 korban jiwa.
Virus ini bermula dari kota Wuhan, China, dan kini virus corona telah menyebar ke 16 negara. Jerman, Amerika Serikat, Perancis, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Singapura, Thailand, Australia, Nepal, Vietnam, Malaysia, Kanada, Kamboja, dan Sri Lanka. Selain negara-negara itu, wilayah milik China yang ada di luar China daratan, yaitu Hong Kong dan Macau.
Ada sebanyak 82 orang yang dilaporkan tewas akibat penyakit corona atau Novel 201 Coronavirus (2019-nCoV), dan diperkirakan ada 2.900 orang di seluruh dunia yang terinfeksi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
(yam/tas) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!
