
Kasus Jiwasraya, Eks Tersangka Dapen Pupuk Kaltim Diperiksa
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
28 January 2020 13:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Kejaksaan Agung (Kejagung) menyatakan ada tiga orang yang akan diperiksa pada Selasa (28/1/2020), terkait kasus mega skandal dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Kepala Pusat Penerangan dan Hukum Kejaksaan Agung (Kapuspenkum Kejagung) Hari Setiyono mengonfirmasi pemeriksaan tersebut. "Iya, ada tiga orang saksi yang diperiksa hari ini (Selasa 28/01/2020)," kata Hari.
Hari menjabarkan 3 nama tersebut adalah:
1. Ali Djawas (karyawan PT Jasa Utama Capital Sekuritas)
2. Arif Budi Satria ( Direktur PT Strategic Management Service)
3. Rosalia ( karyawan PT Hanson Internasional )
Berdasarkan catatan CNBC Indonesia, salah satu saksi yang diperiksa, yakni Arif Budi Satria pernah tersangkut perkara dugaan korupsi di Pupuk Kaltim beberapa waktu lalu. Arif Budi Satria pernah ditetapkan tersangka dan ditahan oleh Kejaksaan Agung. Namun pengadilan memvonis bebas Arif Budi Satria.
Meski sudah ada tiga orang yang diperiksa, namun jumlah tersebut berpotensi bertambah. Mengingat dalam beberapa pemeriksaan sebelumnya, ada saksi yang mangkir, sehingga saksi tersebut berpotensi mengatur ulang jadwal pemeriksaan di hari ini.
Dari ketiga nama yang diperiksa hari ini, ada satu nama yang berasal dari karyawan PT Jasa Utama Capital Sekuritas. Kejagung diketahui sedang memburu informasi dari para sekuritas yang diduga terlibat dalam kasus ini. Sebelumnya, pada Senin (27/01/2020), Kejagung juga sudah melakukan penggeledahan terhadap tiga sekuritas.
Yang pertama adalah PT Lotus Andalan Sekuritas yang dulu bernama PT Lautandhana Securindo Kedua, PT Mirae Asset Sekuritas yang dulu bernama PT Daewoo Securities Indonesia. Kemudian PT Ciptadana sekuritas di Plasa Asia office di Jalan Jenderal Sudirman.
"Mudah mudahan dari penggeledahan itu ada barang atau surat yg dapat disita yang nantinya dapat dijadikan barang bukti atau alat bukti," ujar Hari Senin (27/01/2020).
Lebih lanjut Hari mengatakan bahwa penggeledahan ini dilakukan untuk mencari apakah ada keterkaitan dengan salah satu atau kelima orang tersangka. "Karena diduga saling berhubungan," ujarnya.
(dob/dob) Next Article Skandal Jiwasraya: 98% Dana Dikelola Manajer Investasi Buruk!
Kepala Pusat Penerangan dan Hukum Kejaksaan Agung (Kapuspenkum Kejagung) Hari Setiyono mengonfirmasi pemeriksaan tersebut. "Iya, ada tiga orang saksi yang diperiksa hari ini (Selasa 28/01/2020)," kata Hari.
1. Ali Djawas (karyawan PT Jasa Utama Capital Sekuritas)
2. Arif Budi Satria ( Direktur PT Strategic Management Service)
3. Rosalia ( karyawan PT Hanson Internasional )
Berdasarkan catatan CNBC Indonesia, salah satu saksi yang diperiksa, yakni Arif Budi Satria pernah tersangkut perkara dugaan korupsi di Pupuk Kaltim beberapa waktu lalu. Arif Budi Satria pernah ditetapkan tersangka dan ditahan oleh Kejaksaan Agung. Namun pengadilan memvonis bebas Arif Budi Satria.
Meski sudah ada tiga orang yang diperiksa, namun jumlah tersebut berpotensi bertambah. Mengingat dalam beberapa pemeriksaan sebelumnya, ada saksi yang mangkir, sehingga saksi tersebut berpotensi mengatur ulang jadwal pemeriksaan di hari ini.
Dari ketiga nama yang diperiksa hari ini, ada satu nama yang berasal dari karyawan PT Jasa Utama Capital Sekuritas. Kejagung diketahui sedang memburu informasi dari para sekuritas yang diduga terlibat dalam kasus ini. Sebelumnya, pada Senin (27/01/2020), Kejagung juga sudah melakukan penggeledahan terhadap tiga sekuritas.
Yang pertama adalah PT Lotus Andalan Sekuritas yang dulu bernama PT Lautandhana Securindo Kedua, PT Mirae Asset Sekuritas yang dulu bernama PT Daewoo Securities Indonesia. Kemudian PT Ciptadana sekuritas di Plasa Asia office di Jalan Jenderal Sudirman.
"Mudah mudahan dari penggeledahan itu ada barang atau surat yg dapat disita yang nantinya dapat dijadikan barang bukti atau alat bukti," ujar Hari Senin (27/01/2020).
Lebih lanjut Hari mengatakan bahwa penggeledahan ini dilakukan untuk mencari apakah ada keterkaitan dengan salah satu atau kelima orang tersangka. "Karena diduga saling berhubungan," ujarnya.
(dob/dob) Next Article Skandal Jiwasraya: 98% Dana Dikelola Manajer Investasi Buruk!
Most Popular