
Hati-hati, Wall Street Bakal 'Kebakaran' Malam Ini!
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
27 January 2020 14:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) di New York sepertinya akan 'kebakaran' pada perdagangan hari ini. Pertanda ke arah sana sudah terlihat di perdagangan futures.
Pada Senin (27/1/2010), nilai futures tiga indeks utama di Wall Street mengalami koreksi yang lumayan dalam. Pada pukul 14:04 WIB, nilai futures Dow Jones Industrial Average (DJIA) diperkirakan turun 0,93% menjadi 28.663. Sementara S&P 500 berkurang 0,99% ke 3.261 dan Nasdaq 100 amblas 1,24% menjadi 9.031,25.
Artinya, perdagangan di Wall Street yang dimulai malam nanti waktu Indonesia kemungkinan bakal berat. Sepertinya Wall Street akan melemah, bahkan koreksinya bisa lumayan signifikan.
Kemungkinan Wall Street akan melanjutkan 'penderitaan' pasar keuangan Asia. Hari ini tidak banyak bursa Asia yang buka karena sebagian masih merayakan libur Tahun Baru Imlek.
Namun bagi bursa yang buka, hari ini jadi penuh derita. Pada pukul 14:11 WIB, Indeks harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 1,38%. Bahkan SETI (Thailand) ambrol nyaris 3%.
Sentimen yang membuat pasar keuangan Asia terpukul adalah kecemasan terhadap virus Corona. Virus ini sudah merenggut 81 nyawa di China, 76 di antaranya di Provinsi Hubei yang merupakan lokasi asal.
Tidak hanya di China, virus ini sudah menyebar ke Benua Amerika dan Eropa. Di Thailand dan Hong Kong, masing-masing sudah ada delapan kasus. Kemudian di AS dan Makau masing-masing lima kasus, Taiwan, Australia, Singapura, dan Malaysia masing-masing empat kasus, Jepang dan Prancis masing-masing tiga kasus, Vietnam dan Korea Selatan masing-masing dua kasus, serta Nepal dan Kanada masing-masing satu kasus. Belum ada korban jiwa di luar China.
Pengaruh virus Corona ke kegiatan ekonomi mulai terasa. Chan Chun Sing, Menteri Perdagangan Singapura, mengungkapkan bahwa penyebaran virus Corona akan mempengaruhi kinerja perekonomian negaranya.
"Kami memperkirakan akan ada dampak terhadap perekonomian baik di sisi dunia usaha maupun konsumen jika situasi ini terus bertahan," kata Chan, sebagaimana diberitakan Reuters.
Untuk mengendalikan penyebaran virus Corona, pemerintah Negeri Singa menempuh sejumlah kebijakan. Seluruh warga dengan riwayat perjalanan ke China diminta tinggal di rumah. Pemerintah juga merilis travel advisory terbaru, yang mencegah warga melakukan perjalanan ke China kalau tidak ada keperluan mendesak.
"Banyak ketidakpastian seputar seberapa jauh penyebaran virus Corona, yang begitu mempengaruhi pergerakan pasar hari ini. Sepertinya posisi risk-off (menghindari risiko) akan berlanjut dalam beberapa waktu ke depan," kata Yukio Ishizuki, Foreign Exchange Strategist di Daiwa Securities yang berbasis di Tokyo, dikutip dari Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Sektor Perbankan Nanjak Lagi, Wall Street Melesat Lagi
Pada Senin (27/1/2010), nilai futures tiga indeks utama di Wall Street mengalami koreksi yang lumayan dalam. Pada pukul 14:04 WIB, nilai futures Dow Jones Industrial Average (DJIA) diperkirakan turun 0,93% menjadi 28.663. Sementara S&P 500 berkurang 0,99% ke 3.261 dan Nasdaq 100 amblas 1,24% menjadi 9.031,25.
Artinya, perdagangan di Wall Street yang dimulai malam nanti waktu Indonesia kemungkinan bakal berat. Sepertinya Wall Street akan melemah, bahkan koreksinya bisa lumayan signifikan.
Namun bagi bursa yang buka, hari ini jadi penuh derita. Pada pukul 14:11 WIB, Indeks harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 1,38%. Bahkan SETI (Thailand) ambrol nyaris 3%.
Sentimen yang membuat pasar keuangan Asia terpukul adalah kecemasan terhadap virus Corona. Virus ini sudah merenggut 81 nyawa di China, 76 di antaranya di Provinsi Hubei yang merupakan lokasi asal.
Tidak hanya di China, virus ini sudah menyebar ke Benua Amerika dan Eropa. Di Thailand dan Hong Kong, masing-masing sudah ada delapan kasus. Kemudian di AS dan Makau masing-masing lima kasus, Taiwan, Australia, Singapura, dan Malaysia masing-masing empat kasus, Jepang dan Prancis masing-masing tiga kasus, Vietnam dan Korea Selatan masing-masing dua kasus, serta Nepal dan Kanada masing-masing satu kasus. Belum ada korban jiwa di luar China.
Pengaruh virus Corona ke kegiatan ekonomi mulai terasa. Chan Chun Sing, Menteri Perdagangan Singapura, mengungkapkan bahwa penyebaran virus Corona akan mempengaruhi kinerja perekonomian negaranya.
"Kami memperkirakan akan ada dampak terhadap perekonomian baik di sisi dunia usaha maupun konsumen jika situasi ini terus bertahan," kata Chan, sebagaimana diberitakan Reuters.
Untuk mengendalikan penyebaran virus Corona, pemerintah Negeri Singa menempuh sejumlah kebijakan. Seluruh warga dengan riwayat perjalanan ke China diminta tinggal di rumah. Pemerintah juga merilis travel advisory terbaru, yang mencegah warga melakukan perjalanan ke China kalau tidak ada keperluan mendesak.
"Banyak ketidakpastian seputar seberapa jauh penyebaran virus Corona, yang begitu mempengaruhi pergerakan pasar hari ini. Sepertinya posisi risk-off (menghindari risiko) akan berlanjut dalam beberapa waktu ke depan," kata Yukio Ishizuki, Foreign Exchange Strategist di Daiwa Securities yang berbasis di Tokyo, dikutip dari Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Sektor Perbankan Nanjak Lagi, Wall Street Melesat Lagi
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular