Kiat Irfan Pimpin Garuda di Tengah Skandal Harley-Brompton

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
22 January 2020 20:21
Demikian disampaikan Irfan ketika dihubungi awak media di Jakarta, Rabu (22/1/20).
Foto: REUTERS/Darren Whiteside
Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra buka suara mengenai jabatan barunya. Dia menjelaskan kiat memimpin Garuda Indonesia yang belum lama ini dilanda skandal penyelundupan Harley Davidson dan Bromptom ilegal yang menyeret eks dirut perusahaan pelat merah itu, Ari Ashkara, hingga sejumlah direksi lain.

Dia mengaku mendapat arahan khusus dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk membereskan persoalan di tubuh maskapai pelat merah ini.

"Yang pertama adalah memang intinya yang gak beres ya diberesin, yang sudah bagus dilanjutkan" kata Irfan Setiaputra ketika dihubungi awak media di Jakarta, Rabu (22/1/20).

Sejalan dengan itu, dia juga mendapat amanah agar tak ada lagi kegaduhan yang timbul dari persoalan di Garuda Indonesia. Karenanya, hubungan baik dengan stakeholder terkait perlu diperkuat.

"Mudah-mudahan Garuda dan tim ini aman tentram, kompak, nggak ribut-ribut. Tolong diselesaikan, jangan bikin gaduh," urainya.

Ke depan, pihaknya akan memperkuat kolaborasi dengan perusahaan BUMN lain seperti Angkasa Pura I dan II, serta Pertamina dan lainnya. Sejalan dengan itu, penguatan internal juga dilakukan.

Dia menjelaskan, jika ada perbedaan pendapat harus dianggap sebagai karunia. Irfan menilai, pemikiran dari 10 kepala jauh lebih bagus dari 1 kepala.



"Saya orang mau terbuka terhadap semua input. Mestinya nggak ada yang melimit kita untuk diskusikan segala macam, apapun perbedaan pendapatnya. Saya ngga bilang konflik ya, dan saya rasa di banyak perusahaan selalu ada perbedaan-perbedaan pendapat," urainya.

Irfan mengakui, terkait dengan layanan setiap perusahaan pasti punya keterbatasan. Kendati begitu, segala bentuk limitasi tersebut menurutnya bukan alasan untuk tidak memberikan layanan prima.

"Kita kan perusahaan selalu memperbaiki, tetapi kita tahu akan selalu ada batas batasnya. Nggak bisa juga melayani terlalu berlebihan. Tapi melayaninya ini dengan respect, dengan terhormat," bebernya.

Dengan begitu, para customer, dalam hal ini penumpang penumpang Garuda Indonesia bisa merasa dihormati. Jika sudah demikian, dia berharap para customer-nya juga memberikan timbal balik berupa respect pula.

[Gambas:Video CNBC]


(miq/miq) Next Article Irfan Setiaputra Cerita Saat Diajak Erick Jadi Bos Garuda

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular