Archandra akan Jadi Komut, Begini Arah Saham PGAS

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
21 January 2020 13:03
Nilai transaksi PGAS mencapai Rp 11,38 miliar yang disertai dengan jual bersih (net sell) investor asing yang mencapai Rp 2,98 miliar.
Foto: PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menegaskan komitmennya untuk memperkuat dan memperluas pemanfaatan gas bumi di Indonesia melalui pembangunan infrastruktur di berbagai sektor kelistrikan, industri, transportasi, UMKM dan rumah tangga. (Ist PGN)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tekanan pada harga Saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mulai berkurang sejalan dengan dengan akan diselenggarakannya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Pada penutupan sesi I hari ini Selasa (21/1), saham PGAS stagnan pada harga Rp 1.965/unit sahamnya. Akan tetapi saham PGAS sempat menguat ke harga Rp 1.980/saham (+0,76%), setelah sempat tertekan Rp 1.940/saham (-1,27%).

Nilai transaksi PGAS mencapai Rp 11,38 miliar yang disertai dengan jual bersih (net sell) investor asing yang mencapai Rp 2,98 miliar.

Manajemen PGAS menginformasikan RUPSLB akan digelar hari ini Selasa (21/1) pukul 14-00-1600 WIB di Gedung Graha PGAS Lantai 2, Jakarta Barat. Dalam RUPSLB kali ini belum ada informasi terkait dengan pergantian pengurus yang lain. Sempat beredar kabar jajaran direksi PGN juga akan ada pergantian.

"Mata acara dilaksanakan seusai usulan mata acara rapat berdasarkan surat PT Pertamina (Persero), tanggal 4 Desember, perihal permintaan penyelenggaraan RUPSLB PGN yang merujuk pada surat Menteri BUMN tanggal 22 November 2019 perihal usulan pengangkatan Komut PGN," tulis pengumuman PGN di BEI.

Terkait dengan agenda RUPSLB ini, mantan wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar sudah PGN dipastikan akan menjadi Komisaris Utama PGN seperti diungkapkan Staf khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga.

"Kan dia komisaris di PGN. Komisaris utama. Itu kita usulkan," kata Arya ketika ditanya siapa yang bakal menjabat Komisaris utama PGN di Kementerian BUMN, Kamis (19/12/2019).

Analisis Teknikal
Secara teknikal saham PGAS mulai bangkit dengan pola bullish harami, meski tidak tergolong pola yang kuat, hal ini cukup memberi harapan karena PGAS belum pernah menguat dalam lima hari terakhir.

Ada potensi PGAS kembali naik dengan target harga Rp 2.000/saham pada pekan ini sebagai level resistance atau penghalang harga naiknya.

Secara momentum, saham PGAS sudah menyentuh level jenuh jualnya (oversold) menurut indikator teknikal Relative Strength Index (RSI), sehingga potensi untuk kembali naik sangat terbuka.

Archandra Akan Dilantik Sebagai Komut, Begini Arah Saham PGASSumber: Refinitiv

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/yam) Next Article Harga Gas Batal Naik, Saham PGAS Berpotensi Kembali Tertekan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular