
Kurs Dolar Singapura: 2 Pekan Turun 2% & Terlemah 2 Tahun
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
17 January 2020 12:43

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai dolar dolar Singapura menguat melawan rupiah pada perdagangan Jumat (17/1/2020), meski demikian posisinya masih belum jauh dari level terlemah dalam 2 tahun yang dicapai pada Kamis kemarin.
Pada pukul 11:30 WIB, SG$ 1 setara dengan Rp 10.134,38, dolar Singapura menguat 0.23% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Sementara Kamis kemarin, mata uang Negeri Merlion melemah 0,35% ke Rp 10.112,07/SG$ yang merupakan level penutupan terendah sejak Januari 2018.
Kurs dolar Singapura mulai dalam tren menurun sejak pekan lalu, hingga Kamis kemarin total pelemahannya nyaris 2%.
Meski di awal perdagangan hari ini menguat, tetapi tidak menutup kemungkinan di akhir perdagangan dolar Singapura akan berbalik melemah. Rupiah kerap kali membalikkan keadaan menjelang perdagangan dalam negeri ditutup.
Singapura merupakan salah satu negara yang terkena dampak besar dari perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China. Perekonomiannya mengalami pelambatan yang signifikan. Rilis awal pertumbuhan ekonomi Singapura menunjukkan sepanjang tahun 2019 hanya tumbuh 0,7%, menurun drastis dari tahun 2018 sebesar 3,1%.
AS dan China kini sudah menandatangani kesepakatan dagang fase I pada Rabu (15/1/2020) di Washington.
Dalam kesepakatan dagang fase I, AS menurunkan bea masuk impor dari sebelumnya 15% menjadi 7,5% terhadap produk China senilai US$ 120 miliar. Sementara China akan membeli produk AS senilai 200 miliar dalam dua tahun ke depan.
Selain itu, semua mengenai bea masuk kedua negara masih sama. AS masih mengenakan bea masuk sebesar 25% terhadap produk China senilai US$ 250 miliar, sementara China mengenakan bea masuk terhadap produk AS senilai US 110 miliar.
Pelaku pasar bisa sedikit lega, risiko eskalasi perang dagang sudah mengecil, dan pertumbuhan ekonomi diharapkan bisa bangkit di tahun ini.
Namun, kesepakatan dagang fase I tidak serta merta membuat dolar Singapura menguat, rupiah justru yang menjadi sangat perkasa. Imbal hasil yang lebih tinggi dari berinvestasi di Indonesia membuat rupiah lebih dominan dibandingkan dolar Singapura.
Ketika kondisi global sudah mulai stabil, dan tingkat ketidakpastian menurun, aliran modal akan deras masuk ke Indonesia yang membuat rupiah kian perkasa.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/tas) Next Article Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 11.500, Termahal dalam Sejarah
Pada pukul 11:30 WIB, SG$ 1 setara dengan Rp 10.134,38, dolar Singapura menguat 0.23% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Sementara Kamis kemarin, mata uang Negeri Merlion melemah 0,35% ke Rp 10.112,07/SG$ yang merupakan level penutupan terendah sejak Januari 2018.
Kurs dolar Singapura mulai dalam tren menurun sejak pekan lalu, hingga Kamis kemarin total pelemahannya nyaris 2%.
Singapura merupakan salah satu negara yang terkena dampak besar dari perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China. Perekonomiannya mengalami pelambatan yang signifikan. Rilis awal pertumbuhan ekonomi Singapura menunjukkan sepanjang tahun 2019 hanya tumbuh 0,7%, menurun drastis dari tahun 2018 sebesar 3,1%.
AS dan China kini sudah menandatangani kesepakatan dagang fase I pada Rabu (15/1/2020) di Washington.
Dalam kesepakatan dagang fase I, AS menurunkan bea masuk impor dari sebelumnya 15% menjadi 7,5% terhadap produk China senilai US$ 120 miliar. Sementara China akan membeli produk AS senilai 200 miliar dalam dua tahun ke depan.
Selain itu, semua mengenai bea masuk kedua negara masih sama. AS masih mengenakan bea masuk sebesar 25% terhadap produk China senilai US$ 250 miliar, sementara China mengenakan bea masuk terhadap produk AS senilai US 110 miliar.
Pelaku pasar bisa sedikit lega, risiko eskalasi perang dagang sudah mengecil, dan pertumbuhan ekonomi diharapkan bisa bangkit di tahun ini.
Namun, kesepakatan dagang fase I tidak serta merta membuat dolar Singapura menguat, rupiah justru yang menjadi sangat perkasa. Imbal hasil yang lebih tinggi dari berinvestasi di Indonesia membuat rupiah lebih dominan dibandingkan dolar Singapura.
Ketika kondisi global sudah mulai stabil, dan tingkat ketidakpastian menurun, aliran modal akan deras masuk ke Indonesia yang membuat rupiah kian perkasa.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/tas) Next Article Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 11.500, Termahal dalam Sejarah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular