Analisis Teknikal IHSG

Wall Street Cetak Rekor, Apa Pengaruhnya ke IHSG Hari Ini?

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
17 January 2020 08:52
Data ekonomi juga membantu mengangkat sentimen pasar.
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya mampu ditutup dengan penguatan tipis 0,04% ke level 6.286 pada perdagangan hari Kamis (16/1/2020) kemarin.

Untuk perdagangan akhir pekan ini, Tim Riset CNBC Indonesia memprediksi IHSG akan kembali menguat dengan pergerakannya berpotensi berada pada rentang 6.250 hingga 6.325.

Dari bursa saham Amerika Serikat (AS), rata-rata ditutup menguat setelah beberapa emiten melaporkan kinerja kuartal IV-2019 yang melampaui ekspektasi investor. Indeks Dow Jones naik 0,92% ke level 29.297, indeks S&P 500 terbang 0,84% ke level 3.316, dan Nasdaq melesat 1,06% ke level 9.357.


Sejauh ini, musim laporan keuangan dibuka dengan awal yang solid. Data FactSet menyebutkan sekitar 7% dari emiten yang menjadi konstituen S&P 500 mencatatkan laba bersih dengan 76,5% di antaranya melampaui ekspektasi pasar.

Data ekonomi juga membantu mengangkat sentimen pasar. Klaim asuransi pengangguran mingguan secara tak terduga anjlok 10.000 menjadi 204.000. padahal polling Reuters semula memprediksi angka tersebut mencapai 216.000. Di sisi lain, penjualan ritel Desember naik 0,3%.

Perang dagang yang memudar juga menjadi salah satu faktor kenaikan. Presiden AS Donald Trump dan Wakil Perdana Menteri China Liu He kemarin meneken kesepakatan dagang "fase satu" di Washington. Menurut kesepakatan tersebut , China bakal diwajibkan membeli produk AS senilai US$ 200 miliar dalam 2 tahun ke depan.

Dengan begitu, ekspor AS ke China di atas kertas bakal meningkat US$ 263 miliar pada 2020 dan US$ 309 miliar pada 2021. Jika benar tercapai, maka itu akan menjadi lonjakan ekspor terbesar dari AS ke China sepanjang sejarah.

Dari dalam negeri, investor asing pada perdagangan kemarin membukukan jual bersih (net sell) cukup besar hingga Rp 831,9 miliar di pasar reguler dan Rp 731,8 miliar di semua pasar.

Beruntung investor domestik mampu mengimbanginya dengan memburu saham-saham di sektor perdagangan (+1,09%), industri dasar (+0,66%), konsumer (0,27%), dan pertambangan (0,64%), yang  membuat IHSG mampu bangkit dan akhirnya ditutup menguat.

Secara teknikal, level 6.300 masih menjadi level penghalang kenaikan (resistance) yang cukup kuat untuk dilewati. Pola lilin berputar (spinning candle) yang terbentuk memperkuat bahwa IHSG masih dalam mode fluktuasi arah harga.

Potensi penguatan pada Jumat (16/1) hari ini masih terbuka untuk menguji level psikologis 6.300 hingga 6.325, hal ini didasarkan pada tren jangka menengahnya yang masih mengalami kenaikan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/hps) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular