Sempat Ketinggalan Kereta, Rupiah Kini Ikut Berpesta

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
16 January 2020 10:44
Sempat Ketinggalan Kereta, Rupiah Kini Ikut Berpesta
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di kurs tengah Bank Indonesia (BI). Di pasar spot, rupiah yang sempat melemah kini berhasil menyeberang ke zona hijau.

Pada Kamis (16/1/2020), kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 13.658. Rupiah menguat 0,35% dibandingkan posisi hari sebelumnya.

Sementara di perdagangan pasar spot, rupiah menguat 0,22% ke Rp 13.630/US$ pada pukul 10:27 WIB. Padahal rupiah sempat menghuni zona merah, meski pelemahannya tipis-tipis saja.

Awalnya, mungkin pelaku pasar cenderung melakukan profit taking karena rupiah memang sudah menguat tajam. Sejak akhir 2019, rupiah sudah menguat hampir 2%.





Namun itu tidak lama. Investor tidak tahan, sudah 'gatal' ingin masuk ke pasar keuangan Indonesia seiring sentimen eksternal yang positif.

Dini hari tadi waktu Indonesia, AS-China resmi menandatangani perjanjian damai dagang Fase I di Gedung Putih. Washington diwakili langsung oleh Presiden Donald Trump sementara Beijing dikomandoi Wakil Perdana Menteri Liu He.

"Bersama, kita melawan kesalahan yang terjadi pada masa lalu untuk memberi rasa keadilan dan keamanan bagi pekerja, petani, dan keluarga AS," kata Trump dalam sambutannya, seperti diberitakan Reuters.


Salah satu poin dalam kesepakatan tersebut adalah China berkomitmen untuk membeli lebih banyak produk made in the USA. Dalam waktu dua tahun ke depan, China akan menambah pembelian produk AS senilai US$ 200 miliar, terdiri dari produk manufaktur, pertanian, energi, sampai jasa.

CNBC International

Akan tetapi, kesepakatan Fase I belum mencakup penurunan apalagi pencabutan bea masuk yang diterapkan selama masa perang dagang. Sebagai informasi, AS telah mengenakan bea masuk terhadap importasi produk China senilai US$ 550 miliar. China membalas dengan membebankan bea masuk terhadap impor produk AS senilai US$ 185 miliar.

Trump mengungkapkan, bea masuk baru akan dibahas dalam Fase II. "(Bea masuk) akan dicabut paling cepat saat kita menyelesaikan perjanjian Fase II. Diskusi akan segera dimulai," tambah Trump, yang dalam waktu dekat akan berkunjung ke Beijing.


Akhirnya, setelah selama lebih dari setahun perekonomian global pincang gara-gara perang dagang AS-China, kini ada harapan untuk bangkit. Rantai pasok yang selama ini seret diharapkan bisa bergeliat lagi.

Asa terhadap pertumbuhan ekonomi global yang lebih baik pun merebak. Hasilnya, arus modal mengalir ke aset-aset berisiko yang menguatkan mata uang Asia. Rupiah yang sempat ketinggalan kereta kini sudah ikut berpesta.

Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pada pukul 10:32 WIB:






TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular