Grup Salim Punya Bank Lagi, Lippo Karawaci Ngutang Lagi

Monica Wareza, CNBC Indonesia
16 January 2020 08:21
Grup Salim Punya Bank Lagi, Lippo Karawaci Ngutang Lagi
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (15/1/2020) ditutup dengan koreksi 0,66% ke level 6.283,37.
 Kinerja IHSG senada dengan seluruh bursa saham utama kawasan Asia yang juga bergerak di zona merah.

Di mana indeks Nikkei turun 0,29%, indeks Shanghai terkoreksi 0,26%, indeks Hang Seng terpangkas 0,12%, indeks Straits Times melemah 0,03%, dan indeks Kospi berkurang 0,19%.


Terdapat beberapa aksi emiten yang layak disimak untuk dijadikan pertimbangan dalam berinvestasi.

1. Sah! Grup Salim Punya Bank Lagi

Penerus konglomerasi bisnis Grup Salim, Anthoni Salim yang juga Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), resmi menjadi ultimate shareholderatau pemegang saham pengendali terakhir (PSPT) PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) bersama pemilik Bali United, Pieter Tanuri.


Hal itu terungkap dalam keterbukaan informasi Bank Ina Perdana yang dipublikasikan pada 10 Januari 2020 yang disampaikan Direktur Utama Bank Ina Daniel Budirahayu dan Direktur Kepatuhan Bank Ina Wardoyo.


2. Pengelola Gudang & Ruko Ini Siap IPO, Bidik Dana Rp 150 M

Perusahaan pembangunan gudang dan rumah toko (ruko), PT Bumi Benowo Sukses Sejahtera berencana melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). Dari aksi korporasi ini perusahaan menargetkan bisa menggalang dana minimal Rp 150 miliar.

Direktur Utama Bumi Benowo Felix Soesanto mengatakan hari ini perusahaan baru saja melakukan mini exposedi Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam aksi korporasi ini, perusahaan akan menggunakan laporan keuangan akhir September 2019.

3. Es Krim Diamond Listing 22 Januari, Harganya Rp 915/saham

Perusahaan produsen susu segar dan es krim, PT Diamond Food Indonesia Tbk siap mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu 22 Januari mendatang dengan melepas sebanyak 100 juta saham melalui mekanisme initial public offering(IPO).

Perseroan menetapkan harga IPO di level Rp 915/saham sehingga dari pencatatan saham perdana ini perseroan akan meraih dana sebesar Rp 91,50 miliar sebagaimana terungkap dalam pengumuman efek baru di situs Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dikutip CNBC Indonesia, Rabu ini (15/1/2020).

[Gambas:Video CNBC]



4. Bayar Utang, Lippo Karawaci Terbitkan Global Bond Rp 4,5 T

PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) menerbitkan surat utang dengan denominasi dolar (global bond) senilai US$ 325 juta (Rp 4,55 triliun, asumsi kurs Rp 14.000/US$). Dana hasil penerbitan surat utang ini akan digunakan perusahaan untuk pembiayaan kembali (refinancing) obligasinya yang akan jatuh tempo.

Berdasarkan informasi yang dirilis perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), surat utang ini bertenor lima tahun dengan tingkat bunga 8,125% per tahun.

5. Wuss! Listing Perdana, Saham Triniti Land Meroket 70%

Perusahaan yang bergerak di bisnis properti,PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) atau Triniti Land mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui skema penawaran umum perdana saham atau initial public offering(IPO). Perseroan menjadi emiten ke-6 yang tercatat di tahun 2020 dan dicatatkan di papan pengembangan.

Perusahaan dengan kode saham TRIN ini melepas sebanyak 1,093 miliar saham baru atau setara 25% saham yang ditawarkan dengan harga penawaran Rp 200 per saham. Dari aksi korporasi ini, Triniti Land meraup dana Rp 129,76 miliar.

Saat debut perdana, saham TRIN terpantau menguat 70% atau naik 140 poin ke level Rp 340 per saham dan menyentuh level batasauto rejectatas.

6. Resmi Dicaplok Grup Salim, Begini Rencana Bisnis Bank Ina

Setelah dicaplok Grup Salim, PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) berencana akan meningkatkan status menjadi bank BUKU (bank umum kelompok usaha) III dengan modal inti Rp 5 triliun hingga di bawah Rp 30 triliun. Ada dua cara yang akan ditempuh perseroan untuk meningkatkan status perseroan.

Direktur Utama Bank Ina Perdana Daniel Budirahayu menyampaikan hal tersebut dalam wawancara dengan CNBC Indonesia pada September 2019. Rencana untuk jadi bank BUKU III tersebut ditargetkan direalisasikan dalam kurun waktu lima tahun atau pada 2024.



(sef/sef) Next Article Awal Pekan, Simak Saham Pilihan Berikut Ini!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular