Kapan Dana Nasabah Jiwasraya Dibayar? Nih Kata Erick Thohir
Ratu Rina, CNBC Indonesia
15 January 2020 18:23
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah lewat Kementerian BUMN terus mengupayakan pembenahan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang saat ini sedang dalam masalah keuangan. Dana nasabah dijanjikan bisa dibayar. Tapi kapan?
Menteri BUMN, Erick Thohir, mengatakan ada sejumlah upaya yang dilakukan Kementerian BUMN, bekerja sama dengan Kementerian Keuangan. Langkah ini di luar langkah hukum yang saat ini tengah berlangsung di Kejaksaan Agung.
"Kalau kami dari Kementerian BUMN sinergi dengan Kemenkeu tentu bagaimana melakukan proses yang langkahnya sudah saya sampaikan yaitu membentuk holding (BUMN Asuransi), dari holding itu sudah ada cashflow Rp 1,5 triliun-Rp 2 triliun," tutur Erick di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/1/2020).
Kemudian langkah kedua adalah pembentukan anak usaha Jiwasraya, yaitu Jiwasraya Putra, yang nantinya mencari partner strategis dengan angka Rp 1 triliun-Rp 3 triliun.
"Pembentukan holding itu kalau kita tarik 4 tahun ke depan kan bisa sampai Rp 8 triliun cashflow-nya," jelasnya.
Selain itu, langkah lain yang bisa dilakukan adalah penjualan aset-aset saham yang dimiliki oleh Jiwasraya. Menurut pemantauan Erick, penjualan aset sahan Jiwasraya nilainya bisa mencapai Rp 3 triliun.
Erick juga mengatakan, dirinya akan merestrukturisasi produk JS Saving Plan yang ditengarai jadi biang kerok permasalahan keuangan Jiwasraya, karena menawarkan imbal hasil yang terlalu tinggi.
Lewat cara-cara tadi di atas, dan uang yang akan dihasilkan, maka dana-dana nasabah Jiwasraya akan bisa dikembalikan secara bertahap.
"Holdingisasi kan baru ditanda tangan, prosesnya itu nanti pertengahan Februari. Dari situ baru bisa terlaksana. Memang kita harus ikuti step-step dari pembentukan holding itu sendiri," jelas Erick.
(wed/wed) Next Article Nasib Korban Jiwasraya: Mau Lapor Erick, Cuma Ketemu Satpam
Menteri BUMN, Erick Thohir, mengatakan ada sejumlah upaya yang dilakukan Kementerian BUMN, bekerja sama dengan Kementerian Keuangan. Langkah ini di luar langkah hukum yang saat ini tengah berlangsung di Kejaksaan Agung.
"Kalau kami dari Kementerian BUMN sinergi dengan Kemenkeu tentu bagaimana melakukan proses yang langkahnya sudah saya sampaikan yaitu membentuk holding (BUMN Asuransi), dari holding itu sudah ada cashflow Rp 1,5 triliun-Rp 2 triliun," tutur Erick di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/1/2020).
"Pembentukan holding itu kalau kita tarik 4 tahun ke depan kan bisa sampai Rp 8 triliun cashflow-nya," jelasnya.
Selain itu, langkah lain yang bisa dilakukan adalah penjualan aset-aset saham yang dimiliki oleh Jiwasraya. Menurut pemantauan Erick, penjualan aset sahan Jiwasraya nilainya bisa mencapai Rp 3 triliun.
Erick juga mengatakan, dirinya akan merestrukturisasi produk JS Saving Plan yang ditengarai jadi biang kerok permasalahan keuangan Jiwasraya, karena menawarkan imbal hasil yang terlalu tinggi.
Lewat cara-cara tadi di atas, dan uang yang akan dihasilkan, maka dana-dana nasabah Jiwasraya akan bisa dikembalikan secara bertahap.
"Holdingisasi kan baru ditanda tangan, prosesnya itu nanti pertengahan Februari. Dari situ baru bisa terlaksana. Memang kita harus ikuti step-step dari pembentukan holding itu sendiri," jelas Erick.
(wed/wed) Next Article Nasib Korban Jiwasraya: Mau Lapor Erick, Cuma Ketemu Satpam
Most Popular