Skandal Jiwasraya

Ini Rekam Jejak Bentjok, Hary Prasetyo, & Heru Hidayat

Sandi Ferry, CNBC Indonesia
14 January 2020 18:43
Ini Rekam Jejak Bentjok, Hary Prasetyo, & Heru Hidayat
Foto: Foto
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah pemilik PT Hanson International Tbk (MYRX) Benny Tjokrosaputro dan mantan Direktur Keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Hary Prasetyo, kini giliran pemegang saham PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) Heru Hidayat yang ditahan oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait kasus Jiwasraya.

Heru keluar dari Gedung Kejagung sekitar pukul 17.39 WIB. Namun belum ada penjelasan lebih lanjut dari Kejagung terkait penahanan tersebut.

Sebelumnya pada 17.07 WIB Direktur Utama Hanson Benny Tjokrosaputro atau Benny Tjokro yang keluar dan ditahan Kejagung. Lalu pada 17.24 WIB mantan Direktur Keuangan dan Investasi Jiwasraya Hary Prasetyo yang keluar dan dibawa ke mobil tahanan.

Ketiganya mengenakan baju tahanan warna pink

Hari ini Kejagung kembali mengagendakan pemanggilan saksi-saksi terkait dengan kasus dugaan korupsi di PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

Kali ada 9 saksi yang dipanggil, di antaranya yang akan hadir ada Benny Tjokrosaputro, Heru Hidayat dan mantan Direktur Keuangan Jiwasraya Hary Prasetyo.

Berdasarkan informasi yang disampaikan Kepala Pusat Penerangan dan Hukum Kejagung Hari Setiyono mengatakan total terdapat sembilan saksi yang dipanggil hari ini namun yang hadir hanya sebanyak tiga orang.

"Yang hadir nomor 5,8 dan 9 [Hary Prasetyo, Benny Tjokrosaputro, Heru Hidayat]," kata Hari di Jakarta, Selasa (14/1/2020).

[Gambas:Video CNBC]

Berdasarkan data situs resmi Trada Alam Minera (TRAM), Heru Hidayat menjabat komisaris utama perusahaan. Heru menjabat komisaris utama dengan masa jabatan selama 5 tahun, berdasarkan Akta keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Nomor 14 tanggal 19 Oktober 2017.

Heru meraih gelar Sarjana Teknik Industri dari Universitas Surabaya pada tahun 1994. Selain itu, Heru juga merangkap jabatan sebagai Direktur di PT Pairideza Bara Abadi sejak tahun 2014, dan Direktur PT Maxima Integra Investama sejak 2014.

Selain TRAM, Heru juga menjadi komisaris di emiten perusahaan ikan arwana yakni PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP) yang sahamnya juga dimiiki oleh PT Asabri (Persero) sebesar 5,44%. Sementara Heru Hidayat memiliki saham IIKP sebesar 2,94%, sementara publik 88,26% per 31 Desember 2019.

Adapun Hary Prasetyo adalah mantan Direktur Keuangan Jiwasraya periode 2013-2018.

Sementara itu, Hary lahir di Cimahi pada 7 Maret 1970. Sebelum menjabat sebagai Direktur Keuangan Jiwasraya pada 2008, Ia menjabat di sejumlah perusahaan seperti PT Trimegah Securities Tbk hingga Lautandhana Investment Management.

Seperti dikutip detik.com, Hary tercatat memiliki kekayaan senilai Rp 37.907.422.262 (berdasarkan data LHKPN). Dia memiliki satu aset properti di Tangerang Selatan dengan nilai Rp 1.000.000.000.

Hary juga memiliki sembilan kendaraan mewah, tiga di antaranya adalah motor gede sisanya mobil mewah dari berbagai pabrikan. Jumlah aset kendaraan mewah ini senilai Rp 7.155.000.000.

Selain itu, Hary juga memiliki aset bergerak senilai Rp 1.159.000.000, ada juga surat berharga sebesar Rp 15.273.731.920. Hary juga punya simpanan senilai Rp 5.547.752.377 dan harta lainnya sejumlah Rp. 8.095.000.000. Hary juga punya utang sebesar Rp 323.062.035. 

Benny Tjokro atau Bentjok adalah adalah Dirut Hanson setelah disahkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 11 November tahun lalu. Sementara Direktur Utama MYRX sebelumnya, Agus Santoso, diputuskan mengisi jabatan Komisaris Utama.

Sebelumnya Benny mengajukan diri sebagai presiden direktur, setelah Hanson terkena beberapa isu negatif dalam beberapa pekan terakhir. Pada awalnya, Benny Tjokro yang merupakan pemilik Hanson menjabat sebagai direktur utama, namun kemudian mengundurkan diri dan menjabat sebagai komisaris utama. Pada Oktober 2019, Benny Tjokro pun mengundurkan diri jabatan Komut Hanson.

Bentjok sudah lama berkecimpung di dunia pasar saham dan berasal dari latar belakang keluarga yang berbisnis tekstil.

"Saya sudah lama, masih kuliah saja sudah main saham. Umur 18 tahun - 19 tahun. Ya ikut temen saja ngantre-ngantre beli saham IPO (Initial Public Offering/IPO) tahun 1989 waktu itu baru mulai-mulai hotkalau ditanya di Indonesia saat itu mungkin belum banyak yang berpengalaman karena baru mulai pasar modalnya. Masih fisik itu serah terima sahamnya, pakai papan tulis," cerita Bentjok, kepada CNBC Indonesia, 1 Februari 2018.

Selain MYRX atau Hanson, Bentjok juga sering keluar-masuk di saham RIMO atau PT Rimo Internasional Tbk.

Soal ini, Bentjok menjawab "Saya kan kadang-kadang melakukan transaksi repo. Repo kan bukan jual beli, tapi pinjam uang jaminan saham. Jadi kadang-kadang kalau saya melakukan repo, normal lah saya meminjam duit mereka minta dibalik nama. Jadi itu bukan transaksi beneran, tapi repo."

Laporan keuangan Hanson 2018 mengungkapkan, Bentjok adalah warga Negara Indonesia kelahiran Surakarta pada 1969. Dia menyelesaikan pendidikan Sarjana Ekonomi dari Universitas Trisakti tahun 1995. Bentjok adalah putra dari Handoko Tjokrosapoetro (ayah) dan cucu dari Kasom Handoko Tjokrosapoetro, pengusaha batik pendiri merek Batik Keris, yang juga dikenal sebagai developer terkemuka.

Selain Komisaris Utama Perseroan (2017 - 2018) dan menjadi Dirut Hanson, sejumlah jabatan lain juga pernah dan sedang diembannya di antaranya:

- Direktur PT Ciptawira Binamandiri (1992-sekarang) 
- Direktur Utama PT Ciptawira Senasatria (1993-sekarang) 
- Komisaris Utama PT Rukun Raharja Tbk (2002-2008) 
- Komisaris Utama PT Gelar Karya Raya (2007-sekarang) 
- Direktur Utama PT Mandiri Mega Jaya (2013-sekarang)
-Direktur PT Duta International Global Mandiri (2013-sekarang) 
- Direktur PT Graha Interjaya Agung (2013-sekarang) 
- Direktur PT Grand Mitra Guna Mandiri (2013-sekarang) 
- Direktur PT Puta Asih Laksana (2013-sekarang) 
- Direktur PT Sisi Harapan Gemilang (2013-sekarang) 
- Direktur PT Harvest Time (2013-sekarang) 
- Direktur PT Junti Mas Lestari (2013-sekarang) 
- Direktur PT Bandawibawa Asih (2013-sekarang) 
- Direktur PT Bramind Mitra Utama (2013-sekarang) 
- Direktur PT Bumi Artamas Sentosa (2013-sekarang) 
- DirekturPT Bumi Tunggal Persada (2013-sekarang) 
- Direktur PT Candra Tribina (2013-sekarang) 
- Direktur PT Citraindo Nusamaju (2013-sekarang) 
- Direktur PT Majarata Indahtama (2013-sekarang) 
- Direktur PT Putra Marga Tapa (2013-sekarang) 
- Direktur PT Taruna Duta Subur (2013-sekarang) 
- Direktur PT Armidian Karyatama Tbk (2013-2016)
- Direktur Utama PT Hanson International Tbk (2014-2017) 
- Direktur Utama PT Armidian Karyatama Tbk (2016-2017) 

Kata "Sekarang" dalam periode kepemimpinan di perusahaan-perusahaan tersebut mengacu pada laporan keuangan 2018.
Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular