Jelang Rilis Neraca Dagang China, Bursa Asia Menghijau

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
14 January 2020 08:44
Optimisme juga meningkat ketika AS menghapus China dari daftar manipulator mata uang.
Foto: Bursa Tokyo (REUTERS/Issei Kato)
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia pagi ini, Selasa (14/1/2020) kompak berada di zona hijau karena investor menunggu data perdagangan China menjelang penandatanganan kesepakatan fase satu dengan Amerika Serikat (AS) yang telah lama ditunggu-tunggu.

Optimisme juga meningkat ketika AS menghapus China dari daftar manipulator mata uang.

Data perdagangan mencatat, indeks Nikkei 225 di Jepang melambung 0,74% pada awal perdagangan, setelah kembali aktif usai hari libur pada Senin kemarin. Indeks Topix di Jepang juga naik 0,28%. Sektor teknologi melonjak, dengan saham Softbank naik 2,38%.

Di Korea Selatan, Kospi naik 0,73%, Hang Seng di Hong Kong menguat 0,4%, Shanghai menguat 0,16% dan indeks Straits Times di Singapura naik 0,27%.


China akan merilis data ekspor dan impor untuk Desember pada Selasa ini. Angka-angka tersebut akan mendapat perhatian serius sebelum penandatanganan kesepakatan perdagangan fase satu yang sudah lama ditunggu-tunggu dengan AS pada hari Rabu di Washington.

Bulan lalu, negara itu melaporkan bahwa ekspor pada November menyusut untuk bulan keempat berturut-turut, menggarisbawahi adanya tekanan sektor manufaktur sebagai dampak dari perang dagang China-AS yang telah berjalan lama.

Menjelang penandatanganan, AS menghapus China dari daftar manipulator mata uang pada hari Senin - lebih dari 5 bulan setelah Departemen Keuangan AS mengatakan bahwa Beijing telah membuat yuan secara artifisial melemah.

Bahkan sebelum dihapus dari daftar, yuan telah melonjak ke level tertinggi dalam 5 bulan pada minggu lalu.

Pada Senin, mata uang China semakin menguat ke level di bawah 6,90, level terkuat terhadap dolar sejak 1 Agustus.

[Gambas:Video CNBC]




(hps/tas) Next Article Libur Imlek, Bursa Saham Jepang Dibuka Cerah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular