
Ini Poin-poin Damai Dagang dengan China Versi AS
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
13 January 2020 10:00

Jauh dari Kata Selesai
Trump telah mengatakan sebelum kedua negara dapat menandatangani kesepakatan perdagangan yang lengkap atau kesepakatan dagang penuh, kedua negara masih harus berkutat pada kesepakatan dagang Fase II atau III.
"Di kemudian hari aku akan pergi ke Beijing di mana pembicaraan akan dimulai pada Fase Dua!" tulis Trump di Twitternya pada akhir 2019 lalu.
Trump juga telah menegaskan bahwa penandatangan kesepakatan dagang Fase II mungkin baru akan ditandatangani setelah pemilu AS dilangsungkan, yang berarti bisa hingga tahun depan.
"Saya pikir saya mungkin ingin menunggu untuk menyelesaikannya sampai setelah pemilihan, karena dengan melakukan itu, saya pikir kita dapat membuat kesepakatan sedikit lebih baik, mungkin kesepakatan yang jauh lebih baik," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih, sebagaimana dilaporkan CNBC International, Kamis (9/1/2020).
Petani dan produsen optimistis
Perang dagang AS-China telah merugikan kedua negara. Di AS, petani dan produsen yang bergantung pada pembelian dan ekspor China bersikeras kesepakatan perlu untuk ditandatangani.
"Bagi petani, ini bisa menjadi sinar harapan pertama atau janji kosong lainnya," kata Brian Kuehl, direktur eksekutif organisasi perdagangan bebas Farmers for Free Trade, dalam sebuah pernyataan pada Desember lalu.
"Petani ingin akses berkelanjutan ke pasar China, bukan pembelian satu kali, jadi akan sangat penting untuk melihat bagaimana tarif pembalasan yang melumpuhkan ekspor pertanian diperlakukan dalam perjanjian ini."
Lebih lanjut ia mengatakan masih skeptis tentang kesepakatan Fase II. "Kita akan percaya ketika kita melihatnya," kata Kuehl.
Ia juga ragu pembelian senilai US$ 50 miliar yang dijanjikan China akan bisa mengganti kerugian petani AS dalam dua tahun terakhir, karena China membeli hanya sekitar US$ 26 miliar barang pertanian sebelum perang dagang dimulai pada 2017, katanya. (hps/hps)
Trump telah mengatakan sebelum kedua negara dapat menandatangani kesepakatan perdagangan yang lengkap atau kesepakatan dagang penuh, kedua negara masih harus berkutat pada kesepakatan dagang Fase II atau III.
"Di kemudian hari aku akan pergi ke Beijing di mana pembicaraan akan dimulai pada Fase Dua!" tulis Trump di Twitternya pada akhir 2019 lalu.
Trump juga telah menegaskan bahwa penandatangan kesepakatan dagang Fase II mungkin baru akan ditandatangani setelah pemilu AS dilangsungkan, yang berarti bisa hingga tahun depan.
Petani dan produsen optimistis
Perang dagang AS-China telah merugikan kedua negara. Di AS, petani dan produsen yang bergantung pada pembelian dan ekspor China bersikeras kesepakatan perlu untuk ditandatangani.
"Bagi petani, ini bisa menjadi sinar harapan pertama atau janji kosong lainnya," kata Brian Kuehl, direktur eksekutif organisasi perdagangan bebas Farmers for Free Trade, dalam sebuah pernyataan pada Desember lalu.
"Petani ingin akses berkelanjutan ke pasar China, bukan pembelian satu kali, jadi akan sangat penting untuk melihat bagaimana tarif pembalasan yang melumpuhkan ekspor pertanian diperlakukan dalam perjanjian ini."
Lebih lanjut ia mengatakan masih skeptis tentang kesepakatan Fase II. "Kita akan percaya ketika kita melihatnya," kata Kuehl.
Ia juga ragu pembelian senilai US$ 50 miliar yang dijanjikan China akan bisa mengganti kerugian petani AS dalam dua tahun terakhir, karena China membeli hanya sekitar US$ 26 miliar barang pertanian sebelum perang dagang dimulai pada 2017, katanya. (hps/hps)
Next Page
Ada Perundingan Berikutnya
Pages
Most Popular