
Jual 2 Mal & Kantongi Rp 1,28 T, Saham LPKR Malah Memerah

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu perusahaan Grup Lippo yakni PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) telah menjual dua asetnya yakni Mall Pejaten Village dan Binjai Supermall.
LPKR telah mengumumkan menandatangani perjanjian jual beli (CSPA) dengan NWP Retail atas penjualan kedua mal tersebut dengan total sebesar Rp 1,28 triliun atau setara dengan S$ 124,3 juta.
Hingga jeda istirahat siang, Kamis ini (9/1/2020) saham LPKR mengalami penurunan tipis hanya 2 poin (-0,85%) ke level Rp 234/saham. Nilai transaksi sebanyak 58,24 juta unit senilai Rp 13,75 miliar.
Investor asing hari ini di sesi I masuk ke saham LPKR Rp 30,38 juta, tapi tekanan jual dari investor lokal lebih tinggi sehingga harga saham terkoreksi.
Secara teknikal saham LPKR masih dalam fase penurunan. Kinerja sahamnya dalam 6 bulan terakhir terkoreksi 10%, sementara dalam sebulan terakhir terkoreksi 2,5%.
Tekanan turun juga tercermin dari posisi harganya yang bergerak di bawah rata-rata harganya dalam 5 hari terakhir (Moving Average/MA5) dan 20 hari terakhir (MA20).
Ada potensi harganya akan menguji Rp 230/saham dalam sepekan ke depan, mengingat momentum penurunannya belum menyentuh level jenuh jualnya (oversold) jika mengacu indikator teknikal Relative Strength Index (RSI).
![]() |
Manajemen Lippo menegaskan Lippo Karawaci adalah perusahaan real estate dan operator mal dengan pangsa pasar 25% dari semua mal ritel modern di Indonesia, sementara NWP Retail merupakan perusahaan kerja sama (joint venture) antara Warburg Pincus dengan PT City Retail Developments Tbk. (NIRO).
Penjualan dua mal utama ini ialah melalui produk REITs (real estate investment trust) atau DIRE (dana investasi real estate).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!