
AS-Iran Memanas, IHSG Masih Terjebak di Zona Negatif

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Kamis (9/1/2020) berpotensi masih mengalami pelemahan. Tensi politik Amerika Serikat (AS) dan Iran masih menjadi sorotan bagi pelaku pasar.
Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan antara Amerika dan Timur Tengah tak semudah itu dapat melakukan perang. Kedua negara akan mencoba untuk menahan pertikaian tersebut.
Selain itu, setiap indikasi apapun yang berpotensi untuk menimbulkan perang atau menghilangkan pertikaian akan memberikan sentimen secara menyeluruh terhadap pasar. Ditambah dengan kesepakatan Amerika dan China pada 15 Januari mendatang akan menjadi booster positif pada bulan Januari 2020 sebagai pembukaan awal tahun.
Potensi pelemahan masih membayangi bursa saham dalam negeri.
Menurut Reliance Sekuritas investor akan terus memperhatikan arah pergerakan emas yang belakangan ini naik signifikan seakan investor berlomba untuk meninggalkan aset berisiko.
Dari segi teknikal, sekuritas ini mengemukakan IHSG selanjutnya masih cenderung bearish (turun) terlihat pada indikator Stochastic dan RSI yang memiliki pola bearish serta MACD yang mulai mengkonfirmasikan pergerakan divergent negatif.
MNC Sekuritas menambahkan, IHSG diprediksi sudah berada pada akhir dari wave iv dengan level koreksi ideal berada pada 6.180-6.210.
Selanjutnya, bila wave iv sudah selesai terbentuk, maka IHSG berpeluang menguat. Namun, perhatikan area 6.150, apabila IHSG masih terkoreksi dan menembus area tersebut, maka IHSG dapat menuju area 6.020-6.100.
Hari ini IHSG diperkirakan akan bergerak di kisaran support (batas bawah) 6.210 dan 6.190 serta resisten (batas atas) di 6.270 dan 6.300.
(tas/tas) Next Article Jadi 'Korban' Corona, IHSG Ambles 6,9%, Asing Masih Kabur!
