
BSM Bakal IPO 2020, Bank Mandiri Tunggu Timing yang Tepat
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
08 January 2020 16:25

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sedang mempersiapkan anak usaha PT Bank Syariah Mandiri (BSM) untuk go public pada tahun 2020 ini.
Meski demikian, kepastian BSM untuk menggelar penawaran saham perdana (initial public offering) pada 2020 tergantung dari kondisi pasar modal.
"2020 yang kita persiapkan masuk ke market adalah BSM, namun demikian kita akan lihat situasi market untuk timingnya," ujar Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar dalam wawancana eksklusif di CNBC Indonesia, Rabu (8/1/2019).
Lebih rinci dia menjelaskan persiapan yang dilakukan oleh BSM untuk menggelar IPO. Mulai dari gelar bank syariah terbesar, aset dengan kualitas bagi, hingga pertumbuhan funding stabil.
"Bahkan pertumbuhan BSM melebihi induknya. Ini akan jadi daya tarik tersendiri untuk BSM," ujar Royke.
Meski tidak mengungkapkan target dari IPO, namun Royke mengatakan hasil dana akan digunakan untuk pengembangan usaha BSM, termasuk untuk digitalisasi.
"BSM ini masih jauh untuk masuk sebagai Bank Buku IV. Kami punya target untuk masuk Bank Buku IV secepatnya. Salah satunya dengan penguatan modal melalui IPO," ujar Royke.
Hingga awal tahun sampai September 2019 BSM membukukan laba bersih sebesar Rp 872 miliar, tumbuh 100,38% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Pembiayaan Mandiri Syariah tercatat tumbuh sebesar 13,14% dari Rp 65,24 triliun per September 2018 menjadi Rp 73,82 triliun.
(dob/dob) Next Article Unit Syariah Dimerger, BTN Bakal Punya Saham di BSM
Meski demikian, kepastian BSM untuk menggelar penawaran saham perdana (initial public offering) pada 2020 tergantung dari kondisi pasar modal.
"2020 yang kita persiapkan masuk ke market adalah BSM, namun demikian kita akan lihat situasi market untuk timingnya," ujar Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar dalam wawancana eksklusif di CNBC Indonesia, Rabu (8/1/2019).
Lebih rinci dia menjelaskan persiapan yang dilakukan oleh BSM untuk menggelar IPO. Mulai dari gelar bank syariah terbesar, aset dengan kualitas bagi, hingga pertumbuhan funding stabil.
"Bahkan pertumbuhan BSM melebihi induknya. Ini akan jadi daya tarik tersendiri untuk BSM," ujar Royke.
Meski tidak mengungkapkan target dari IPO, namun Royke mengatakan hasil dana akan digunakan untuk pengembangan usaha BSM, termasuk untuk digitalisasi.
"BSM ini masih jauh untuk masuk sebagai Bank Buku IV. Kami punya target untuk masuk Bank Buku IV secepatnya. Salah satunya dengan penguatan modal melalui IPO," ujar Royke.
Hingga awal tahun sampai September 2019 BSM membukukan laba bersih sebesar Rp 872 miliar, tumbuh 100,38% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Pembiayaan Mandiri Syariah tercatat tumbuh sebesar 13,14% dari Rp 65,24 triliun per September 2018 menjadi Rp 73,82 triliun.
(dob/dob) Next Article Unit Syariah Dimerger, BTN Bakal Punya Saham di BSM
Most Popular