
Anjlok Gara-gara AS-Iran, Hari Ini Ada Sinyal IHSG Menguat

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari pertama Senin (6/1/2019) ditutup dengan koreksi 66 poin (1,04%) ke 6.257.
Untuk perdagangan hari in Selasa (7/1/2020), Tim Riset CNBC Indonesia memperkirakan IHSG akan menguat dengan potensi rentang perdagangan pada level 6.250 hingga 6.300.
Investor bursa Amerika Serikat (AS) terlihat sudah kembali masuk pasar saham sehingga tiga indeks bursa di Wall Street menguat: Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,24% atau 68 poin, indeks S&P 500 positif 0,35% atau 11 poin, dan Nasdaq terangkat 0,56% atau 50 poin.
Wall Street berbalik arah setelah tertekan lumayan dalam akhir pekan lalu. saham-saham berbasis teknologi memimpin penguatan seperti: Facebook dan Amazon keduanya naik lebih dari 1%, dan Netflix dan Alphabet yang merupakan induk dari Google masing-masing naik 3,1% dan 2,7%.
Kontak senjata AS dengan milisi yang didukung Iran sementara mereda meski masih bersitegang. Muak karena ketegangan dilakukan di wilayah Irak, Parlemen negara tersebut mengeluarkan resolusi yang menyerukan semua pasukan asing agar meninggalkan negaranya.
Dari dalam negeri, Transaksi di bursa kemarin kurang begitu ramai yang didominasi aksi jual, transaksi yang tercipta hanya Rp 5,11 triliun atau lebih kecil dari transaksi Jumat (3/1/2020) sebesar Rp 5,73 triliun.
Secara teknikal, IHSG masih berpotensi menguat melihat tekanan yang terjadi. IHSG dalam jangka menengah masih bergerak di atas rata-rata levelnya (moving average/MA) selama dua puluh hari terakhir (MA20).
Potensi penguatan cukup terbuka karena IHSG belum memasuki area jenuh belinya (overbought) berdasarkan indikator teknikal Relative Strength Index (RSI) sehingga peluang kembali mendekat ke level resistance 6.300 belum tertutup.
![]() |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!