
Bayang Kecemasan Perang Teluk 2 Masih Tekan Arah IHSG Besok

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada hari pertama perdagangan pekan ini Senin (6/1/2019) dengan terkoreksi 66 poin (1,04%) ke 6.257.
Transaksi di bursa kurang begitu ramai dengan hanya membukukan Rp 5,11 triliun, lebih kecil dari transaksi Jumat (3/1/2020) sebesar Rp 5,73 triliun. Investor lokal cenderung mendominasi perdagangan dengan menguasai 77,89% dan sisanya investor asing hanya 22,11%.
IHSG secara teknikal menunjukkan tanda-tanda kembali terkoreksi pada esok hari seiring dengan harganya yang bergerak di bawah rata-ratanya (moving average/MA) selama sepuluh hari terakhir (MA10).
Potensi penurunannya masih cukup terbuka mengingat level jenuh jualnya (oversold) belum tersentuh menurut indikator teknikal Relative Strength Index (RSI). Ada kemungkinan level penahan penurunan (support level) yang akan di uji besok pada 6.220 hingga 6.200.
![]() |
Pelemahan indeks gabungan terus bertambah hingga menyentuh titik terendahnya pada pukul 9:11 WIB yakni pada level 6.252 (-1,12%). Melihat IHSG terkoreksi, sebagian pelaku pasar kembali masuk pasar karena masih terbawa aura penguatan akhir pekan lalu, hingga akhir sesi I pelemahan IHSG cukup berkurang hanya minus 0,58% ke level 6.286.
Pada sesi II, pelemahan kian bertambah parah karena investor yang cenderung melepas saham portofolio investasinya dengan catatan net sell senilai Rp 150,5 miliar. Salah satunya kare kondisi perpolitikan secara global yang memanas antara AS dengan Iran.
Hal ini diawali pada hari Selasa (31/12/2019) di mana Kedutaan AS di Irak diserang, Presiden AS Trump pun tak tinggal diam. Melalui cuitan di Twitter, Trump menuding Iran sebagai dalang dari aksi tersebut.
AS kemudian melakukan serangan udara di Baghdad dan menewaskan Jenderal pasukan elit Iran pada Jumat (3/1/2020), Qassim Soleimani tewas dalam serangan udara tersebut bersama dengan wakil komandan milisi syiah atau yang dikenal dengan Popular Mobilization Forces (PMF).
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif memperingatkan pada hari Jumat (3/1) bahwa Iran akan membalas terhadap tindakan AS tersebut. Dua roket pun menghantam Zona Hijau di Baghdad pada Sabtu (4/1/2020) malam. Zona hijau tersebut merupakan markas militer Irak yang berisi tentara Amerika Serikat (AS).
"Serangan ini menyebabkan lima orang terluka. Hal itu membuat petugas keamanan memperketat penjagaan kawasan di mana Kedutaan Besar AS berada," tulis France 24.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!