
Jiwasraya Bikin RI Tekor Rp 13 T, BPK Siap Audit Investigasi
Lidya Kembaren, CNBC Indonesia
06 January 2020 14:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK RI) ikut menyoroti permasalahan yang terjadi di PT Asuransi Jiwasraya (Persero). BPK segera akan melakukan audit investigasi terhadap perusahaan asuransi pelat merah tersebut yang memiliki gagal bayar polis mencapai Rp 12,4 triliun.
Hanya Ketua BPK RI, Agung Firman Sampurna belum menjelaskan secara detail kapan tepatnya akan dilakukan audit investigasi terhadap Jiwasraya. Detailnya akan diumumkan pertengahan pekan ini.
"Kita melakukan investigasi namun demikian official announcement-nya, teman-teman harus bersabar. Kita akan lakukan bersama-sama dengan Jaksa Agung dan Wakil Pimpinan BPK dan auditor keuangan 4 pada hari Rabu tanggal 8," ujarnya di Gedung BPK, Senin (6/1/2020).
Dalam pengumuman ini, BPK akan menjelaskan semua mengenai kebobrokan yang ada di Jiwasraya yang memang harus diketahui oleh publik.
"Jiwasraya-nya diinvestigasi. Kalau laporan keuangan cukup pemeriksaan atas laporan keuangan. Jiwasraya-nya yang akan kita investigasi," kata dia.
Bahkan, ia menegaskan bahwa permasalahan di Jiwasraya termasuk kerugiannya melebihi yang selama ini diketahui oleh publik selama ini.
"Tidak seperti yang teman-teman duga, [masalah] ini jauh lebih kompleks dari teman-teman yang bisa bayangkan. Kita tunggu tanggal 8 nanti. Kerugian negara kita hitung sebagai bagian dari proses investigasinya," tegasnya.
Kejaksaan Agung (Kejagung) terus menelusuri kasus yang mendera Jiwasraya. Sejauh ini sudah ada 10 orang dicekal. Adapun total kerugian yang sudah dihitung mencapai Rp 13 triliunan.
Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus, Adi Toegarisman dalam kesempatan sebelumnya mengatakan saat ini 10 orang statusnya masih dicekal. Sampai detik ini pun, Adi mengatakan Kejagung masih terus memeriksa beberapa orang yang terlibat skandal Jiwasraya ini.
Adapun Jaksa Agung ST Burhanuddin mengatakan, pemeriksaan saksi cukup banyak. Ia juga meminta ke jajarannya untuk segera menuntaskan kasus ini.
"Dan tentunya kalau berapa banyak kerugiannya yang baru prediksi awal Rp 13 triliun itu dan hasil pemeriksaan perhitungan yang akan menentukan di akhir nanti. Saya minta segera dan secepatnya ini tuntas ya," katanya.
(tas/tas) Next Article Jawab Tudingan Bentjok, Bos BPK Buka Suara soal Jiwasraya
Hanya Ketua BPK RI, Agung Firman Sampurna belum menjelaskan secara detail kapan tepatnya akan dilakukan audit investigasi terhadap Jiwasraya. Detailnya akan diumumkan pertengahan pekan ini.
"Kita melakukan investigasi namun demikian official announcement-nya, teman-teman harus bersabar. Kita akan lakukan bersama-sama dengan Jaksa Agung dan Wakil Pimpinan BPK dan auditor keuangan 4 pada hari Rabu tanggal 8," ujarnya di Gedung BPK, Senin (6/1/2020).
Dalam pengumuman ini, BPK akan menjelaskan semua mengenai kebobrokan yang ada di Jiwasraya yang memang harus diketahui oleh publik.
"Jiwasraya-nya diinvestigasi. Kalau laporan keuangan cukup pemeriksaan atas laporan keuangan. Jiwasraya-nya yang akan kita investigasi," kata dia.
Bahkan, ia menegaskan bahwa permasalahan di Jiwasraya termasuk kerugiannya melebihi yang selama ini diketahui oleh publik selama ini.
"Tidak seperti yang teman-teman duga, [masalah] ini jauh lebih kompleks dari teman-teman yang bisa bayangkan. Kita tunggu tanggal 8 nanti. Kerugian negara kita hitung sebagai bagian dari proses investigasinya," tegasnya.
Kejaksaan Agung (Kejagung) terus menelusuri kasus yang mendera Jiwasraya. Sejauh ini sudah ada 10 orang dicekal. Adapun total kerugian yang sudah dihitung mencapai Rp 13 triliunan.
Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus, Adi Toegarisman dalam kesempatan sebelumnya mengatakan saat ini 10 orang statusnya masih dicekal. Sampai detik ini pun, Adi mengatakan Kejagung masih terus memeriksa beberapa orang yang terlibat skandal Jiwasraya ini.
Adapun Jaksa Agung ST Burhanuddin mengatakan, pemeriksaan saksi cukup banyak. Ia juga meminta ke jajarannya untuk segera menuntaskan kasus ini.
"Dan tentunya kalau berapa banyak kerugiannya yang baru prediksi awal Rp 13 triliun itu dan hasil pemeriksaan perhitungan yang akan menentukan di akhir nanti. Saya minta segera dan secepatnya ini tuntas ya," katanya.
(tas/tas) Next Article Jawab Tudingan Bentjok, Bos BPK Buka Suara soal Jiwasraya
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular