Banjir! Transaksi Saham Sepi, Cuma Rp 4,1 T di Hari Pertama

tahir saleh, CNBC Indonesia
02 January 2020 16:19
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,25% di level 6.283,58.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,25% di level 6.283,58 pada perdagangan perdana di tahun 2020, Kamis ini (2/1/2020). Sepanjang tahun 2019, IHSG hanya menguat 1,7%, lebih baik ketimbang tahun 2018 yakni minus hingga 2,54%.

Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, IHSG saat dibuka tadi pagi sempat berada di zona hijau. Pada pembukaan perdagangan, IHSG naik 0,22% ke level 6.313,13. Namun penguatan tersebut tak berlangsung lama dan akhirnya terjerembab di zona merah.

Nilai transaksi perdagangan harian hanya mencapai Rp 4,1 triliun, bahkan sejak siang nilai transaksi harian memang terus berada di level rendah. Pada pukul 14:42 WIB, transaksi saham di pasar reguler bursa hanya senilai Rp 2,5 triliun, cukup jauh jika dibandingkan dengan rata-rata perdagangan 2019 yang mencapai Rp 9,1 triliun.


Sepinya transaksi ini terjadi di tengah musibah banjir yang melanda Ibu Kota Jakarta, dan wilayah sekitar (Bodetabek). Hujan deras yang mengguyur Ibu Kota sejak Selasa malam (31/1/2019) hingga Rabu pagi (1/1/2020) membuat banyak wilayah terendam dan menyebabkan terganggunya aktivitas ekonomi.

Hari ini asing tercatat melakukan beli bersih (net buy) di semua pasar Rp 129,45 miliar, terdiri dari pasar reguler Rp 107,17 miliar, sementara pasar nego dan tunai Rp 22,29 miliar.

Beberapa saham yang mencatatkan penguatan harga signifikan di antaranya PT Repower Asia Indonesia Tbk/REAL yang naik 14% di level Rp 456/saham, PT Central Omega Resources Tbk/DKFT naik 12,68% di level Rp 160/saham, dan PT Pelat Timah Nusantara Tbk/NIKL naik 12,59% di level Rp 760/saham.



Pada pembukaan tadi pagi, Presiden Jokowi mengatakan pada 2020 menjadi tahun bersih-bersih pasar modal dari manipulator. Jokowi menilai pasar modal Indonesia harus benar-benar transparan, terpercaya dan valid. Hal tersebut penting dilakukan untuk meraih kepercayaan investor luar dan dalam negeri.

"Kita harus bangun. Harus bangun ekosistem yang baik. 2020 saya harapkan bisa jadi momentum untuk canangkan tahun pembersihan pasar modal dari manipulator. Yang sering memanipulasi yang enggak benar dipoles-poles jadi benar. Yang 100 dipoles-poles jadi 4.000. Hati-hati. Bersihkan dan hentikan ini!," tegas Kepala Negara saat membuka perdagangan BEI.

[Gambas:Video CNBC]


(tas/hps) Next Article Jadi 'Korban' Corona, IHSG Ambles 6,9%, Asing Masih Kabur!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular