
Kali Ini, Cuitan Trump Bakal Hijaukan Pasar SUN
Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
02 January 2020 08:52

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar surat utang negara (SUN) diprediksi kembali menguat di hari perdana tahun baru ini, Kamis (2/1/2020) terutama karena masih ada sentimen positif dari pengumuman tanggal definitif penandatanganan perjanjian damai dagang fase pertama Amerika Serikat (AS)-China.
Informasi kejelasan tanggal perjanjian AS-China, berdasarkan cuitan Presiden AS Donald Trump di Twitter.
Maximilianus Nico Demus, Associate Director Research & Investment PT Pilarmas Investindo Sekuritas, dalam risetnya pagi ini (2/1/20) menilai sentimen positif dari pengumuman tanggal pertemuan pada 15 Januari itu juga didukung pemangkasan giro wajib minimum perbankan China. Kedua faktor itu membuat Nico dan tim merekomendasikan aksi beli di pasar SUN hari ini.
"Kami merekomendasikan beli hari ini dengan volume kecil dan bersiap untuk menjual di posisi teratas," ujar Nico dan tim.
Pergerakan harga dan tingkat imbal hasil (yield) SUN saling bertolak belakang di pasar, dan yield lebih digunakan di pasar karena mencerminkan harga, kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.
SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum.
Keempat seri yang menjadi acuan pasar tahun lalu adalah FR0077 bertenor 5 tahun, FR0078 bertenor 10 tahun, FR0068 bertenor 15 tahun, dan FR0079 bertenor 20 tahun.
Tahun ini, seri potensial untuk menjadi acuan baru adalah FR0081 untuk tenor 5 tahun, FR0082 10 tahun, FR0080 15 tahun, dan FR0083 20 tahun.
Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) terakhir menunjukkan investor asing menggenggam Rp 1.063,87 triliun SBN, atau 38,65% dari total beredar Rp 2.752 triliun berdasarkan data per 27 Desember.
Angka kepemilikannya masih positif Rp 170,62 triliun dibanding posisi akhir Desember Rp 893,25 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 37,71% pada periode yang sama. Sejak akhir pekan lalu, investor asing tercatat keluar dari pasar SUN senilai Rp 430 miliar, sedangkan sejak awal bulan masih defisit Rp 3,93 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(tas/tas) Next Article January Effect Sukses Angkat Harga SUN, Hari Ini Gimana?
Informasi kejelasan tanggal perjanjian AS-China, berdasarkan cuitan Presiden AS Donald Trump di Twitter.
Maximilianus Nico Demus, Associate Director Research & Investment PT Pilarmas Investindo Sekuritas, dalam risetnya pagi ini (2/1/20) menilai sentimen positif dari pengumuman tanggal pertemuan pada 15 Januari itu juga didukung pemangkasan giro wajib minimum perbankan China. Kedua faktor itu membuat Nico dan tim merekomendasikan aksi beli di pasar SUN hari ini.
"Kami merekomendasikan beli hari ini dengan volume kecil dan bersiap untuk menjual di posisi teratas," ujar Nico dan tim.
Pergerakan harga dan tingkat imbal hasil (yield) SUN saling bertolak belakang di pasar, dan yield lebih digunakan di pasar karena mencerminkan harga, kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.
SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum.
Keempat seri yang menjadi acuan pasar tahun lalu adalah FR0077 bertenor 5 tahun, FR0078 bertenor 10 tahun, FR0068 bertenor 15 tahun, dan FR0079 bertenor 20 tahun.
Tahun ini, seri potensial untuk menjadi acuan baru adalah FR0081 untuk tenor 5 tahun, FR0082 10 tahun, FR0080 15 tahun, dan FR0083 20 tahun.
Terkait dengan porsi investor di pasar SBN, data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) terakhir menunjukkan investor asing menggenggam Rp 1.063,87 triliun SBN, atau 38,65% dari total beredar Rp 2.752 triliun berdasarkan data per 27 Desember.
Angka kepemilikannya masih positif Rp 170,62 triliun dibanding posisi akhir Desember Rp 893,25 triliun, sehingga persentasenya masih naik dari 37,71% pada periode yang sama. Sejak akhir pekan lalu, investor asing tercatat keluar dari pasar SUN senilai Rp 430 miliar, sedangkan sejak awal bulan masih defisit Rp 3,93 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(tas/tas) Next Article January Effect Sukses Angkat Harga SUN, Hari Ini Gimana?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular