
Asia Berpesta di Akhir Tahun, Rupiah Terkuat Sejak Juni 2018!
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
31 December 2019 17:27

Dari sisi eksternal, investor berbunga-bunga karena penandatanganan perjanjian damai dagang AS-China Fase I akan segera dilaksanakan. South China Morning Post memberitakan bahwa AS sudah mengirim undangan seremoni ke China.
"Washington sudah mengirimkan undangan dan Beijing menerimanya," sebut seorang sumber kepada South China Morning, yang dikutip dari Reuters.
Gedung Putih menolak untuk memberikan konfirmasi. Namun Peter Navarro, Penasihat Perdagangan Gedung Putih, mengungkapkan bahwa penandatanganan akan terjadi dalam waktu yang sangat dekat.
"Jangan percaya kepada sumber anonim, dapatkan informasi dari Presiden Donald Trump atau Robert Lighthizer (Kepala Kantor Perwakilan Perdagangan AS). Namun sepertinya kami akan melakukan penandatanganan pada pekan depan atau semacam itu. (Naskah penandatanganan) tinggal menunggu proses penerjemahan," kata Navarro, dikutip dari Reuters.
Menurut Navarro, kesepakatan damai dagang AS-China Fase I akan setebal 86 halaman. Isinya antara lain soal larangan pemaksaan transfer teknologi dan menyinggung pula tentang manipulasi kurs.
Damai dagang AS-China memang baru masuk Fase I. Namun dengan hubungan kedua negara yang semakin harmonis, maka langkah menuju fase-fase selanjutnya bisa berjalan mulus. Semoga nantinya AS-China bisa mencapai damai dagang yang hakiki, 100%.
Perang dagang AS-China yang berlangsung selama lebih dari setahun terakhir menyebabkan rantai pasok global setengah lumpuh. Volume perdagangan dan investasi jauh melambat, gara-gara dua perekonomian terbesar di planet bumi saling hambat.
Dengan terciptanya damai dagang, maka ada harapan besar rantai pasok global akan pulih. Pertumbuhan ekonomi tidak lagi seret, siap melaju pada 2020.
Harapan ini yang menyebabkan risk appetite pasar membuncah dan membuat arus modal asing mengalir deras ke pasar keuangan Asia. Hasilnya jelas, mata uang Asia bergerak ke utara.
(aji/aji)
"Washington sudah mengirimkan undangan dan Beijing menerimanya," sebut seorang sumber kepada South China Morning, yang dikutip dari Reuters.
Gedung Putih menolak untuk memberikan konfirmasi. Namun Peter Navarro, Penasihat Perdagangan Gedung Putih, mengungkapkan bahwa penandatanganan akan terjadi dalam waktu yang sangat dekat.
Menurut Navarro, kesepakatan damai dagang AS-China Fase I akan setebal 86 halaman. Isinya antara lain soal larangan pemaksaan transfer teknologi dan menyinggung pula tentang manipulasi kurs.
Damai dagang AS-China memang baru masuk Fase I. Namun dengan hubungan kedua negara yang semakin harmonis, maka langkah menuju fase-fase selanjutnya bisa berjalan mulus. Semoga nantinya AS-China bisa mencapai damai dagang yang hakiki, 100%.
Perang dagang AS-China yang berlangsung selama lebih dari setahun terakhir menyebabkan rantai pasok global setengah lumpuh. Volume perdagangan dan investasi jauh melambat, gara-gara dua perekonomian terbesar di planet bumi saling hambat.
Dengan terciptanya damai dagang, maka ada harapan besar rantai pasok global akan pulih. Pertumbuhan ekonomi tidak lagi seret, siap melaju pada 2020.
Harapan ini yang menyebabkan risk appetite pasar membuncah dan membuat arus modal asing mengalir deras ke pasar keuangan Asia. Hasilnya jelas, mata uang Asia bergerak ke utara.
(aji/aji)
Next Page
Inflasi Aman, Rupiah Masih Cuan
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular