Analisis Teknikal IHSG

Belum Oversold, IHSG Pasrah Turun di Hari Terakhir

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
30 December 2019 19:14
Langkah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjegal pada hari terakhir perdagangan tahun 2019 dengan pelemahan 29 poin (-0,47%) ke level 6.299.
Foto: Pasar Modal Indonesia merayakan 42 tahun diaktifkannya kembali oleh pemerintah Republik Indonesia, sejak 10 Agustus 1977. (CNBC Indonesia/Monica Wareza)

Jakarta, CNBC Indonesia - Langkah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjegal pada hari terakhir perdagangan tahun 2019 dengan pelemahan 29 poin (-0,47%)ke level 6.299. Sepanjang tahun ini IHSG mengalami penguatan sebesar 1,7%.

Secara teknikal IHSG dibayangi penurunan setelah ditutup melemah dan membentuk sebuah pola bernama bintang malam (evening star) pada grafik candlestick, pola tersebut merupakan tanda-tanda pembalikan arah dari tren naik menjadi turun.

Kecenderungan turun juga terlihat melalui pergerakan IHSG yang mulai bergerak lebih rendah (lower low) dalam tiga hari terakhir, sehingga potensi koreksi berpotensi berlanjut menuju support level pada 6.250 setidaknya hingga akhir minggu ini.

Berdasarkan volatilitas pergerakannya, potensi penurunan kian terbuka mengingat IHSG belum menyentuh level jenuh jualnya (oversold). Menurut indikator Relative Strength Index (RSI) posisi IHSG berada pada level 63,5, sedangkan level oversold IHSG berada pada level 30.

Sumber: Refinitiv

Hampir sepanjang perdagangan IHSG selalu tertekan, padahal 5 menit pertama sempat bergerak di zona hijau karena eforia window dressing yang masih bertaji. Setelahnya IHSG terus mengalami penurunan akibat aksi dari ambil untung (profit taking) para pelaku pasar bursa.

Hingga akhirnya IHSG harus ditutup dengan pelemahan 0,19% ke level 6.317 per akhir sesi I. Pelemahannya terus berlanjut pada sesi II karena profit taking bukan hanya dilakukan investor lokal saja melainkan juga investor asing (foreign).

Asing tercatat melakukan jual bersih (net sell) senilai Rp 583,76 miliar di pasar reguler, sedangkan di pasar negosiasi dan tunai mencatatkan surplus Rp 1,27 triliun. Secara total asing membukukan net buy Rp 1,86 triliun, akan tetapi dari transaksi tersebut, transaksi reguler yang mempengaruhi pasar.


Adapun saham-saham yang banyak dilepas asing hari ini di pasar reguler ialah: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (-Rp 119,42 miliar), PT Bank Central Asia/BBCA (-Rp 111,82 miliar), PT Astra International Tbk/ASII (-Rp 48,78 miliar), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk/CPIN (-Rp 42,97 miliar),

Secara akumulatif investor asing tahun 2019 ini mencatatkan net sell senilai Rp 23,39 triliun. Sedangkan di semua pasar masih mencatatkan net buy sebesar Rp 44,63 triliun.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(yam/yam) Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular