
Ini Profil Eks Dirut & Dirkeu Jiwasraya yang Dicekal Imigrasi
Redaksi, CNBC Indonesia
27 December 2019 16:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mengonfirmasi telah menerima permintaan Kejaksaan Agung, untuk mencekal sejumlah nama yang berkaitan dengan kasus dugaan korupsi di PT Asuransi Jiwasraya (Persero).
Tercatat ada sepuluh nama yang dicekal antara lain eks Direktur Utama Jiwasraya, Hendrisman Rahim, dan mantan Direktur Keuangan, Hary Prasetyo.
"Benar," ujar Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Ditjen Imigrasi Kemenkumham, Sam Fernando, kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Jumat (27/12/2019).
Pencekalan itu berkaitan dengan kasus dugaan korupsi di Jiwasraya. Kejagung memastikan ada praktik korupsi di perusahaan asuransi pelat merah itu. Dalam penyidikan awal, Kejagung sudah menaksir angka kerugian negara dalam kasus ini sebesar Rp 13,7 triliun.
Lalu, siapa Hendrisman dan Hary? Berikut profil singkatnya:
Hendrisman lahir di Palembang, Sumatra Selatan, 18 Oktober 1955. Pada Januari 2008, Ia terpilih sebagai direktur utama Jiwasraya. Sebelumnya, Hendrisman merupakan direktur utama PT Reasuransi Internasional Indonesia.
Tiga tahun berselang, Hendrisman dipercaya sebagai Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia. Jabatan itu diembannya hingga 2014.
Pada 2018, Hendrisman digantikan oleh Asmawi. Baru menjabat, Asmawi melaporkan ketidakberesan keuangan pada Mei 2018 kepada Kementerian BUMN. Eks Direktur Utama BRI itu mencurigai ada ketidaksesuaian aset dan kewajiban dalam laporan keuangan tahun lalu.
Seperti dilansir detik.com, Hendrisman memiliki harta sebanyak Rp 17.354.585.093 (data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara)
Bila diperinci, aset Hendrisman berupa empat properti yang tersebar di Tangerang, Bekasi, dan Jakarta Pusat, dengan total nilai aset properti Rp 3.863.079.000.
Lalu, Hendrisman punya delapan kendaraan mewah, terdiri dari lima mobil mewah dari bermacam pabrikan dan tiga motor gede. Total kendaraan mewah miliknya senilai Rp 2.850.000.000.
Harta Hendrisman lainnya berupa aset bergerak senilai Rp 700.000.000, surat berharga sebanyak Rp 3.319.635.000, simpanan senilai Rp 5.971.871.093, dan harta lainnya sejumlah Rp 650.000.000.
Sementara itu, Hary lahir di Cimahi pada 7 Maret 1970. Sebelum menjabat sebagai direktur keuangan Jiwasraya pada 2008, Ia menjabat di sejumlah perusahaan seperti PT Trimegah Securities Tbk hingga Lautandhana Investment Management.
Seperti dikutip detik.com, Hary tercatat memiliki kekayaan senilai Rp 37.907.422.262 (berdasarkan data LHKPN). Dia memiliki satu aset properti di Tangerang Selatan dengan nilai Rp 1.000.000.000.
Hary juga memiliki sembilan kendaraan mewah, tiga di antaranya adalah motor gede sisanya mobil mewah dari berbagai pabrikan. Jumlah aset kendaraan mewah ini senilai Rp 7.155.000.000.
Selain itu, Hary juga memiliki aset bergerak senilai Rp 1.159.000.000, ada juga surat berharga sebesar Rp 15.273.731.920. Hary juga punya simpanan senilai Rp 5.547.752.377 dan harta lainnya sejumlah Rp. 8.095.000.000. Hary juga punya utang sebesar Rp 323.062.035.
(miq/miq) Next Article Karier Moncer Hendrisman, Kini Berakhir Buruk di Jiwasraya
Tercatat ada sepuluh nama yang dicekal antara lain eks Direktur Utama Jiwasraya, Hendrisman Rahim, dan mantan Direktur Keuangan, Hary Prasetyo.
"Benar," ujar Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Ditjen Imigrasi Kemenkumham, Sam Fernando, kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Jumat (27/12/2019).
Lalu, siapa Hendrisman dan Hary? Berikut profil singkatnya:
Hendrisman lahir di Palembang, Sumatra Selatan, 18 Oktober 1955. Pada Januari 2008, Ia terpilih sebagai direktur utama Jiwasraya. Sebelumnya, Hendrisman merupakan direktur utama PT Reasuransi Internasional Indonesia.
Tiga tahun berselang, Hendrisman dipercaya sebagai Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia. Jabatan itu diembannya hingga 2014.
Pada 2018, Hendrisman digantikan oleh Asmawi. Baru menjabat, Asmawi melaporkan ketidakberesan keuangan pada Mei 2018 kepada Kementerian BUMN. Eks Direktur Utama BRI itu mencurigai ada ketidaksesuaian aset dan kewajiban dalam laporan keuangan tahun lalu.
![]() |
Seperti dilansir detik.com, Hendrisman memiliki harta sebanyak Rp 17.354.585.093 (data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara)
Bila diperinci, aset Hendrisman berupa empat properti yang tersebar di Tangerang, Bekasi, dan Jakarta Pusat, dengan total nilai aset properti Rp 3.863.079.000.
Lalu, Hendrisman punya delapan kendaraan mewah, terdiri dari lima mobil mewah dari bermacam pabrikan dan tiga motor gede. Total kendaraan mewah miliknya senilai Rp 2.850.000.000.
Harta Hendrisman lainnya berupa aset bergerak senilai Rp 700.000.000, surat berharga sebanyak Rp 3.319.635.000, simpanan senilai Rp 5.971.871.093, dan harta lainnya sejumlah Rp 650.000.000.
Sementara itu, Hary lahir di Cimahi pada 7 Maret 1970. Sebelum menjabat sebagai direktur keuangan Jiwasraya pada 2008, Ia menjabat di sejumlah perusahaan seperti PT Trimegah Securities Tbk hingga Lautandhana Investment Management.
![]() |
Seperti dikutip detik.com, Hary tercatat memiliki kekayaan senilai Rp 37.907.422.262 (berdasarkan data LHKPN). Dia memiliki satu aset properti di Tangerang Selatan dengan nilai Rp 1.000.000.000.
Hary juga memiliki sembilan kendaraan mewah, tiga di antaranya adalah motor gede sisanya mobil mewah dari berbagai pabrikan. Jumlah aset kendaraan mewah ini senilai Rp 7.155.000.000.
Selain itu, Hary juga memiliki aset bergerak senilai Rp 1.159.000.000, ada juga surat berharga sebesar Rp 15.273.731.920. Hary juga punya simpanan senilai Rp 5.547.752.377 dan harta lainnya sejumlah Rp. 8.095.000.000. Hary juga punya utang sebesar Rp 323.062.035.
(miq/miq) Next Article Karier Moncer Hendrisman, Kini Berakhir Buruk di Jiwasraya
Most Popular