Tak Peduli Trump Dimakzulkan, Dolar AS Terus Libas Euro

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
20 December 2019 20:19
Dolar AS masih cukup perkasa pada hari ini, padahal sang Presiden, Donald Trump, dimakzulkan oleh House of Representative (DPR)
Foto: euro (REUTERS/Heinz-Peter Bader)
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar euro melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat (20/12/2019) hingga menyentuh level terlemah sejak 11 Desember. Pada pukul 20:00 WIB, euro diperdagangkan di level US$ 1,1100, melemah 0,18% di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Dolar AS masih cukup perkasa pada hari ini dan terus menekan euro sejak awal perdagangan, padahal sang Presiden, Donald Trump, dimakzulkan oleh House of Representative (DPR) pada Rabu waktu setempat.

Meski demikian, proses pemakzulan Trump masih belum selesai. Pengadilan pemakzulan Trump akan digelar Senat AS, yang akan menentukan apakah Presiden AS ke-45 ini harus keluar dari Gedung Putih atau membebaskannya dari dakwaan penyalahgunaan kekuasaan dan menghalangi penyelidikan Kongres AS atas dirinya.



Berbeda dari DPR yang dikuasai Partai Demokrat selaku oposisi, Senat AS dikuasai oleh Partai Republik tempat Trump bernaung. Dari 100 kursi Senat, Partai Republik menguasai 53 kursi, dan untuk memakzulkan Trump dibutuhkan setidaknya 67 suara.

Melihat komposisi Senat AS tersebut, kecil kemungkinannya Trump akan lengser dari kursi AS 1. Hal ini yang membuat dolar AS masih cukup perkasa melawan euro.

Performa euro sebenarnya juga tidak terlalu buruk di pekan ini, karena hingga Kamis kemarin mampu mencatat penguatan tipis. Data Jerman yang dirilis pekan ini memberikan sentimen positif bagi mata uang 19 negara ini.

Ifo Institute for Economic Research melaporkan iklim indeks iklim bisnis Jerman mengalami kenaikan menjadi 96,3 di bulan ini, dari bulan sebelumnya 95,1.



Data ini menunjukkan pelaku usaha semakin optimistis menatap kondisi ekonomi negeri Panzer enam bulan ke depan. Ketika dunia usaha semakin optimistis, investasi tentunya akan semakin besar yang dapat menggerakkan roda perekonomian.

Reuters mewartakan data dari Ifo tersebut menunjukkan perekonomian Jerman akan tumbuh moderat di kuartal IV-2019. Itu artinya resesi yang mengancam perekonomian terbesar di Eropa ini semakin menjauh.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap) Next Article Ekonomi AS Makin Terpuruk, Euro Berbalik Menguat 0,5%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular