
Jiwasraya Dampak Krisis 98, Reksa Dana MI Hary Tanoe Disuspen

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan ditutup melemah 0,59% ke level 6.249,93 pada perdagangan Kamis kemarin (19/12/2019) setelah Bank Indonesia memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 5% dan sentimen pemakzulan Presiden AS, Donald Trump oleh parlemen.
Laju IHSG senada dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang juga ditransaksikan di zona merah: indeks Nikkei turun 0,29%, indeks Hang Seng jatuh 0,3%, dan indeks Straits Times terkoreksi 0,17%.
Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai perdagangan menjelang akhir pekan ini, Jumat (20/12/2019):
1.Said Didu: Masalah Jiwasraya Merupakan Dampak Krisis 1998
Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara Said Didu mengatakan masalah keuangan yang dialami PT Asuransi Jiwasraya (Persero) merupakan dampak dari krisis ekonomi 1998.
Namun, permasalahan keuangan tersebut sempat bisa tertangani setelah ada suntikan dana dalam bentuk utang senilai Rp 6 triliun.
"Permasalahan Jiwasraya dampak krisis 1998, sehingga 2005 saya masuk (Kementerian BUMN), ada utang sekitar Rp 6 triliun kemudian selesai 2009. Mulai 2009, Jiwasraya sehat, puncak sehatnya 2016 dengan untung sekian triliun," kata Said di Restoran Pulau Dua, Kamis (19/12/2019).
Jadi, kata Said, memang permasalahan di Jiwasraya memang sudah ada di era permeritahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Tapi SBY menyelesaikan masalah itu dan menyerahkan ke pemerintahan selanjutnya dalam kondisi sehat walafiat," kata Said.
2.Lagi! OJK Bersih-bersih, 7 Reksa Dana MI Hary Tanoe Disuspen
Aksi bersih-bersih Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berlanjut lagi jelang akhir tahun dengan ditemukannya pelanggaran terkait portofolio investasi di dalam tujuh reksa dana yang dikelola PT MNC Asset Management.
Sebanyak 7 produk reksa dana tersebut antara lain: MNC Dana Pendapatan Tetap III, MNC Dana Syariah Ekuitas II, MNC Dana Lancar, MNC Dana Likuid, MNC Dana Kombinasi, MNC Dana Syariah dan MNC Dana Ekuitas.
Kemudian, OJK menindaklanjutinya dengan larangan menambah unit baru untuk tujuh reksa dana perseroan, atau dengan kata lain suspensi beli untuk reksa dana yang memiliki total dana kelolaan Rp 1,21 triliun tersebut.
Berdasarkan surat OJK bernomor S-1542/PM.21/2019 tertanggal 16 Desember 2019 disebutkan bahwa ketujuh produk kelolaan manajer investasi milik Grup MNC yang dimiliki Hary Tanoesoedibjo itu disuspen beli sampai perintah otoritas dipenuhi karena ada beberapa pelanggaran.
3.Pemakzulan Trump, Waspada Temporary Shock di Market
Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Andry Asmoro mengingatkan adanya kejutan sementara (temporary shock) di pasar keuangan di tahun 2020 bila Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump benar-benar dimakzulkan.
Andry menjelaskan, bila skenario terburuk berlaku Trump lengser dari kursi Presiden AS, maka berdasarkan konstitusi yang berlaku di AS, Wakil Presiden AS, Mike Pence akan menggantikannya. Namun, peluang ini masih terbilang kecil karena masih akan melalui proses di Senat AS yang notabene dikuasai Partai Republik.
"Kalau skenario terburuk Trump turun, penggantinya Wapres berdasarkan konstitusi AS. Jadi, mungkin ada temporary shock, tapi nanti akan dilihat lagi, berita berikutnya, bagaimana view-nya Presiden AS," kata Andry Asmoro di Plaza Mandiri, Jakarta, Kamis (19/12/2019).
4.Sah! Dana Amin Resmi Jadi Dirut Antam
Pemegang saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) merombak jajaran direksi dan komisaris dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan hari ini.
Direktur Utama Antam Arie Prabowo Ariotedjo digantikan oleh Dana Amin. Selain itu, direktur keuangan Antam juga diganti dari Wikan Pramudhito kepada Anton Herdianto. Satu lagi direktur pengembangan usaha diganti dari Sutrisno S Tatetdagat ke Risono
Berikut jajaran Direksi baru Antam:
Direktur Utama : Dana Amin
Direktur Keuangan : Anton Herdianto
Direktur Operasi & Produksi : Hartono
Direktur Pengembangan Usaha: Rosono
Direktur Niaga : Aprilandi Hidayat Setia
Direktur SDM : Luki Setiawan Suardi
RUPSLB juga menunjuk Agus Surya Bakti sebagai komisaris utama Antam. Ia mengisi kekosongan posisi yang ditinggalkan Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi yang diangkat menjadi Menteri Agama pada 23 Oktober 2019.
5.Persiapan Nataru, BNI Sediakan Uang Tunai Rp 16,9 T/Minggu
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menyiapkan uang tunai Rp 16,9 triliun per minggu guna memenuhi kebutuhan pelayanan selama Natal dan Tahun Baru 2020.
Deputy General Manager Divisi Operasional BNI Feri Fariansis mengatakan, angka tersebut naik 5% dibanding realisasi tahun lalu yang mencapai Rp 16,1 triliun.
"Kebutuhan tersebut diperkirakan akan mencapai puncak di Minggu Ke-2 atau antara tanggal 26 Desember 2019 hingga 1 Januari 2020 yang mencapai Rp 17,6 triliun," ujarnya di Kantor Pusat BNI, Jakarta, Kamis (19/12/2019).
Dia menyebut, dengan persiapan atas ketersediaan uang tunai tersebut, BNI optimistis kebutuhan masyarakat atas uang tunai selama masa libur Panjang nanti akan terpenuhi.
6.BUMN Pastikan Arcandra Tahar Jadi Komut PGN
Mantan wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar dipastikan akan menjadi Komisaris Utama PT. PGN Tbk. Hal ini diungkapkan oleh staf khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga.
"Kan dia komisaris di PGN. Komisaris utama. Itu kita usulkan," kata Arya ketika ditanya siapa yang bakal menjabat Komisaris utama PGN di Kementerian BUMN, Kamis sore (19/12/2019).
Dia menjelaskan penunjukkan Arcandra karena sudah memiliki track record yang baik. Bukan hanya di dalam negeri, namun dinilai sudah teruji di berbagai perusahaan migas luar negeri.
"Pernah jadi Wamen dan tau (bidang) energi, di Amerika (Serikat) jagoan konsultan, dia paham betul," tegas Arya.
(tas/tas) Next Article Laba Astra Drop 8% di Q1, Pizza Hut Tegaskan Tak Ada PHK